Orang Gila

1217 Words

Kuletakan begitu saja bunga itu, aku jadi enggan memegangnya. Sedikit takut dengan hal yang tak biasa ini. "Mah ...." "Iya sayang," Bian sudah duduk di kursi roda dan bergerak mendekat. "Ada yang kirim bunga lagi, Mah?" "Iya nih sayang, dari siapa ya?" tanyaku menggaruk ujung alis. "Apa mungkin Mamah punya penggemar?" tanyanya menyelidik. "Penggemar?" Aku berpikir sejenak, "ha ... ha ... ha ... mana ada sayang. Mamah udah tua, udah mau punya anak dua," jawabku sekenanya. "Kata siapa? Mamah itu masih muda dan cantik. Om Radit aja sering terpesona," goda Bian sembari mengikutiku dari belakang. "Hus! anak kecil udah tahu yang begituan," tegurku mencubit pipinya. "Aw! sakit Mah," pekiknya, "Bian suda besar, bukan bayi lagi," protesnya. "Di mata Mamah kamu masih bayi mungil yang lucuu

New users can unlock 2 chapters for free!
Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD