Prolog

736 Words
“Apa salahku, dimatamu mas? ”Suara wanita itu tercekat, Isakkan tangisnya terdengar memilukan. Sang pria hanya menatapnya dingin "Aku hanya--" "Hanya apa?" Sabil dengan tidak sabar menyela. "Sudahlah, Aku bosan terus berdebat seperti ini denganmu!" Yastha Membentaknya, dan tanpa sadar telah berhasil buat sabil terluka. ' Bosan ' sungguh Yastha mengatakan itu? Bahkan, pernikahan mereka yang baru enam bulan. Belum ada satu tahun, kini pria yang dicintainya selama lebih dari tiga tahun berubah seratus delapan puluh derajat. Wanita itu tidak lagi mengenali pria di sana, semua terasa berbeda tak lagi sama. Tatapan, senyum, sentuhan, bicaranya, semua tak lagi dikenalinya. Terdengar tawa sinis keluar dari wanita yang terlihat frustrasi itu " A-aku-aku membosankan? " "Sudahlah Sabil Jangan berlebihan seperti itu!" "Berlebihan katamu?" "Iya Kamu berlebihan! Aku dan Nabila hanya berteman. Apa salahku, berteman dengan seseorang? Kamu terlalu besarkan masalah sepele ini, Toh aku hanya ngobrol gak lebih. Apa salahnya? Diluar sana bahkan, banyak suami, berteman bebas. para istri mereka mau menerima. Sementara aku hanya komunikasi biasa gak lebih sama Nabila. " Pria itu bangkit dari posisi duduknya, berbalik pergi. Siap meninggalkan sesi perselisihan mereka, langkahnya terhenti, saat mendengar Sabil sebaliknya semakin tertawa, jenis tawa yang di buat-buat dan mengatakan, "Aku bukan mereka, istri yang rela tahan sakit, demi suami mereka! Silakan kamu kembali pada mantanmu itu atau malah menidurinya sekalian! Melakukan itu dengan perempuan mana pun di luar sana, tapi JANGAN PERNAH KAMU SENTUH AKU LAGI!" sabil berlari kencang menuju kamar yang mereka tempati selama enam bulan terakhir ini. Yastha, hanya bisa melihat sendu punggung wanita yang dia cintai itu. Pernikahan mereka yang nyata, semua yang terjadi karena saling cinta, pacaran lebih dari tiga tahun, tidak dijodohkan, namun entah bagaimana, sekarang mulai meragu. Adhyastha Adelio Mahardhika putra tunggal Dari Keluarga Mahardhika Yang merupakan Pengusaha di bidang ekspedisi, Pengiriman barang terbesar di Indonesia, sesuai dengan gaya mewah. Pria yang memiliki Wajah tampan rupawan, dan perawakan atletis. merupakan Seorang Playboy Yang Terkenal Dari masa kuliahnya Sampai Tiga Tahun Lalu di perusahaannya dia bertemu dengan karyawatinya, Azura Salsabila Azura Salsabila , wanita cantik yang memiliki tubuh berisi. Selain itu sikap yang dewasa dan mampu menarik hati-nya. Perjuangannya memang tidak mudah, untuk mendapatkan perempuan yang biasa di panggil sabil itu, namun dia berhasil. Tepat enam bulan yang lalu mereka menikah, pernikahan sederhana yang sabil ingin, didukung oleh Yastha. Waktu terus berjalan hingga Yastha sering berubah, yang pulang lebih larut, hingga kecurigaan tercium saat Ponsel-nya tertinggal, pas Yastha pergi. Disana terlihat jelas. Obrolan suami-nya dengan salah satu mantanya. Nabila,  merupakan mantan terindah dalam kisah cinta Yastha sebelum berubah jadi Playboy dan bertemu dengan Sabil. Namun demikian, kedekatannya kembali dengan Nabila disalah artikan oleh Sabil atau memang Yastha benar-benar menikmati kedekatannya kembali dengan Nabila. " Argh! " Yastha mengusap wajah dengan kasar, Bingung dengan kegelisahan yang akhir-akhir ini dia Rasakan. Mengapa menang bimbang, padahal jelas Sabil adalah masa depan-nya?  Lalu kenapa dia terus ingin berpaling melihat masa lalu? Langkah kaki yang semula berniat mengejar Sabil, harus di urungkan saat mendengarkan ponselnya berdering, 'Nabila' Tanpa ragu dia mengangkatnya, dia harus menyelesaikan ini. Tak ingin lagi buat istri-nya salah paham. "Ya, Nabila ada apa?" Terdengar Isakkan "Yast, Tolong aku butuh kamu. Dion melukai aku lagi" ucapnya disela tangisnya. Rahang Yastha mengeras mendengar ucapan Nabila, Dion calon suami wanita itu. Yastha sangat mengenalnya. Dion,  dia pria arogan yang ringan tangan sering menyiksa Nabila dan buruknya demi Dion lah hubungan dia dan Nabila dulu kandas. "Apa aku bilang, kamu harus berhenti sama si b******k itu! kamu dimana? Aku ke sana sekarang" "Aku di apartemenku" Yastha langsung memutuskan telepon mereka, berbalik ke arah pintu rumah untuk melihat kondisi nabil dan tanpa dia sadari ada yang menyaksikan dan dengar dengan jelas. apa yang dibicarakannya. "Ayah kalian mencampakkan kita sebelum dia tahu kalian hadir bersama Bunda, di sini ." Masih terus menangis, dengan tangan bergerak mengelus perutnya yang masih rata. Dia tak mampu lagi tahan semua ini, sakit .. sungguh ini teramat sakit, saat para suami senang mendapat kabar gembira. dia harus merasakan sakit yang teramat sakit sebelum tiba kabar gembira ini disampaikan. Suaminya pilih menemani wanita lain, di banding bersamanya. Tidak mampu menahan sakit hati, tubuh sabil merosot di lantai. Dia memukul dadanya yang terasa sesak, Isakkan pilu semakin dia rasakan. Ya dia harus selesaikan ini, dia bangun, dan keluar dari rumah dengan sisa tenaga yang ada. Tidak ada gunanya bertahan lebih lama hidup dengan pasangan yang tak menginginkannya lagi. *** JUDUL : AZURA SALSABILA PENULIS : UNAARTIKA. 
Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD