Kembali untuk mendongak

1413 Words
 • KEMBALI UNTUK MENDONGAK Mingzhi duduk termenung diruang tengah rumahnya, sedikit membungkuk sambil memangku tangan di kedua lutut kaki. Dengan pakaian yang dia kenakan yang didapat dari pasar, melihat ke arah mejanya yang penuh dengan bungkusan-bungkusan yang juga dia bawa dari pasar. “System!” “Ya host!” “Tunjukan total point yang kumiliki kali ini!” Papan apung muncul seperti biasa, menunjukkan status dan juga point yang Mingzhi punya. “Sebelas ribu dua ratus tujuh puluh tiga point emosi?!!! Sebanyak itu?!” “Jawab! Point emosi yang diperoleh juga didapat dari penyebaran foto dan vidio yang tersebar melalui internet. Seharusnya host akan menjadi trending topik berita besok.” “Alamak! Gimana bisa begitu (menggaruk kepalanya). Kesampingkan itu dulu, aku hanya membawa uang 50 yuan kepasar, aku tau kalau itu mungkin hanya cukup untuk membeli baju dan celana seadanya... Lalu lihat apa yang ada didepanku ini.” Barang yang dia bawa dari pasar berupa daging ayam, sayur-sayuran, buah-buahan dan beberapa pasang baju yang muat di tubuh Mingzhi, bahkan baju itu baju termahal yang di jual di toko Bibi di pasar. **** “Anda bisa mengganti pakaian anda di balik selambu itu! (sambil menunjuk selambu di dalam tokonya).” kata bibi penjual baju dengan sopan. “Eh??? Tapi baju ini kelihatan mahal, bibi aku hanya membawa uang 50 yuan.” jawab Mingzhi sambil malu-malu. “Silahkan anak tampan!” Sambil membukakan selambunya. “Heeee... Bibi ini bahkan tidak mendengarku.” dalam hati Mingzhi. Bibi itupun medekat pada Mingzhi dan mendorongnya menggiringnya masuk kedalam toko. “Bibi tunggu, dengarkan aku dulu. Bi! Bibi!” Mingzhi akhirnya sampai kedalam ruang tertutup selambu dan Bibi penjual baju itu membantunya menutup selambu itu. Orang-orang masih beramai-ramai mengelilingi toko Bibi penjual baju. “Jadi apa yang harus kulakukan setelahnya?! Memakai baju ini, sial... Bibi itu memaksa pelanggan untuk membeli baju yang paling mahal ditokonya. Aku tau alur ini, setelah aku memakainya, bibi itu akan bilang kalau baju yang kupakai ini rusak karna kelalaianku, lalu dia mulai memerasku untuk membayar pakaian mahal karena dia berpikir aku ini artist maka dia akan meminta kompensasi yang tidak sedikit, rubah licik itu.” Sambil mengepal tangannya dengan wajah sedih Mingzhi mengatakannya dalam hati. “Pakai? Tidak? Pakai? Tidak? Pakai?” Mingzhi kebingungan. “Tuan?! Apa anda sudah selasai berganti pakaian.” Mingzhi membuka selambunya, dengan pakaian lengkap menempel ditubuhnya, selain itu Bibi penjual baju juga menyiapkan sepasang sepatu yang sangat pas dipasangkan dengan pakaian yang dikenakan Mingzhi. “Wah... Tampan sekali.” “Pakaiannya benar-benar cocok untuknya.” Sementara orang terkagum-kagum dengan Mingzhi dan memotretnya, Mingzhi berada dalam situasi kebingungan. Mingzhi memperhatikan pakaiannya disetiap sudutnya. “Sial, apa aku merusak sesuatu? Kancing bajunya? Apa jangan-jangan di belakang ada yang sobek? Jangan sampai aku diperas oleh bibi ini.” kata Mingzhi dalam hati. “Tuan tampan! Pakaian itu cocok untuk anda... Ini juga untuk anda, didalamnya ada 3 pasang pakaian dengan model yang berbeda.” dengan senyum hangat bibi itu mengatakannya dan memnyuguhkan bingkisan berisi pakaian pada Mingzhi. Bam!!! Bak tersambar petir Mingzhi tidak habis pikir dengan usaha Bibi penjual baju. “Rubah betina licik ini!!! Dia sengaja memberiku pakaian mahal dan kali ini dia memintaku membeli tiga pakaian mahal lainnya. Dia pasti berpikir aku tidak bisa menolaknya karna banyak orang yang melihat.” dalam hati Mingzhi. “Bibi... Maaf... Ini...” sambil menyodorkan bingkisan itu pada bibi penjual baju. “Tentu saja itu gratis!” dengan senyum tulus bibi itu menjawab. “Eh????” **** “Bibi itu memberikanku empat pakaian mahal secara gratis, sepatu ini pun aku tidak perlu membayarnya. Setelah itu pakaian mahal yang dijual di toko bibi itu terjual habis dengan cepat, hasilnya Bibi itu bisa pulang lebih awal dari pasar. Dan aku tidak menyangka banyak toko yang menawarkan dagangannya kepadaku secara cuma-cuma setelah itu... Dan dengan begitu pula aku mendapatkan tekadku.” “AKU TIDAK AKAN PERGI KE PASAR ITU LAGI!” “Oh iya! Sepertinya karna pencapaianku kali ini aku mendapatkan hadiah, kira kira apa ya isinya? Aku penasaran. System!!!” “Ya host!” “Buka gift pack yang aku dapat sebelumnya!” “Permintaan dikonfirmasi” Lalu muncul dihadapan mingzhi ssbuah kotak hadiah yang melayang-layang. Tangannya mendekati kotak kado itu perlahan-lahan. “Apa aku harus membukanya seperti saat membuka kado ulang tahun ya?” “Jawab! Anda hanya perlu menyentuhnya. Host!” “Begitu ya... Yosh... Mari kita lihat ada item apa di dalamnya.” Tangan Mingzhi mendekati kotak itu dan jari telunjuknya menyentuhnya, lalu cahaya yang bersinar terang itu muncul diikuti dengan perputaran kado secara cepat. Rasanya mirip seperti membuka chest yang terdapat dalam game mobile. Kado itupun terbuka dan layar pemberitahuan muncul dihadapan Mingzhi. -IMAGINER lvl skill. A (rare) skill pasif Imaginer memungkinkan penggunanya untuk menggunakan daya imajinasinya dan mengaplikasikannya dalan dunia nyata. Skill ini akan terus berkembang sebagaimana tingkat kemahiran sang pengguna dalam memakainya. “Imaginer?! Skill apa itu? Aku tak bisa paham bagaimana cara kerjanya, meskipun ada pemberitahuannya di layar notifikasi, aku masih belun tau bagaimana ini bisa bekerja. Kalau aku tidak mengenali skill ku bagaimana aku bisa menggunakannya?” “System!!!” “Ya host!” “Tolong jelaskan dengan penjelasan yang bisa kupahami tentang skill baruku ini.” “Permintaan terkonfirmasi, dengan skill Imaginer ini, host bisa memiliki kemampuan selayaknya pesulap di dunia ini, seperti mengeluarkan burung dari kerah baju tangannya atau menarik tisu dari kantong dimana tisu itu panjang hingga puluhan meter. Skill ini bergantung pada imajinasi sang pengguna, semakin nyata imajinasi yang dia pikirkan maka hasilnya akan diaplikasikan ke kenyataan yang ada.” Hmm hmmm sembari mengangguk-angguk Mingzhi mendengarkan penjelasan System. “Kalau begitu... Aku akan membayangkan....” sambil memutar kedua telapak tangannya diantara kepalanya Mingzhi mencoba membayangkan sesuatu. Tiba-tiba sebuah apel jatuh ke atas meja di depan Mingzhi. “Wahhh! Ini berhasil, skill ini keren!” dengan mata yang berbinar-binar menyerukannya. “Haha.... Aku tidak menyangka hal ini akan berhasil. Ok ok! Berikutnya aku akan membayangkan....” Fokus Mingzhi semakin dalam, hingga dahinya pun memperlihatkan kerutan saking dalamnya dia berpikir. Dan selang berapa lama tidak ada satu hal pun yang terjadi. “Eh??? Tak ada apapun yang terjadi, apa aku gagal membayangkannya ya? Padahal aku memikirkannya sebaik mungkin.” “Jawab! Host tidak bisa memunculkan sesuatu yang tidak ada di dalam kehidupan nyata, tokoh fiksi yang host bayangkan tidak bisa dipindahkan ke kehidupan nyata. Sebenarnya skill imaginer ini hanya membengkokkan kenyataan saja, jadi hal fiktif tidak bisa dianggap nyata. Apel yang jatuh tepat di depan host merupakan apel yang terpetik dari perkebunan apel, di pohon apel tersebut, apelnya sudah hilang seperti telah dipetik.” “Oh... Intinya aku hanya bisa memunculkan benda nyata yang eksistensinya sudah ada di dunia ini, dengan kata lain aku hanya memindahkannya saja. Jadi begitu ya... Aku mengerti. Tapi apa maksudnya skill ini berkembang sesuai dengan kemahiran penggunanya?” “Jawab! Suatu saat... Apakah Host ingin membelah lautan?” “Hah? Pertanyaan konyol macam apa itu? Tunggu! Memangnya bisa kugunakan skill ini untuk melakukannya?” “Jawab! Analisis terkonfirmasi, jawaban dari analisis adalah seratus persen anda bisa menggunakannya ketika kemahiran anda bertambah!” “Ya ampun! dewa akan terlahir ketika itu terjadi!” “Kegilaan macam apa yang akan menantiku kedepannya?! Astaga aku tidak bisa membayangkannya, System ini benar-benar curang, hahaha!” Semalaman Mingzhi melatih skillnya hingga kemahirannya naik satu level, benda yang berhasil dia pindah kali ini lebih besar dari sebuah apel... Dia berhasi memindahkan karung semen yang berat kerumahnya. Tak hanya itu, dia juga bisa mengembalikan hal yang dia pindah ketempat semula barang itu diambil. “Huftt.... (jatuh terbaring ke atas kasur). Aku masih tidak percaya dengan yang ku alami sampai saat ini, Bertemu dengan system, mendapatkan tubuh baru, melakukan hal-hal diluar imajinasi. Sampai saat ini aku hanya berpikir bagaimana hal ini mungkin... Tapu kenyaataannya hal ini terjadi begitu saja, memang tak ada penjelasan ilmiah yang bisa menjelaskan kejadian supranatural yang ku alami saat ini.” “Yah... Dipikirkan bagaimanapun tidak akan ada jawabannya. Yang terpenting adalah bagaimana aku menggunakan System ini sebaik-baiknya. Aku akan mengumpulkan point, mendapatkan skill sebanyak-banyaknya, melakukan banyak hal, hingga aku berhasil mengubah hidupku.....” Setelah beberapa lama mengoceh sendiri Mingzhi pun tertidur dengan posisi terbaring seperti awal posisi dia terjatuh. Pagi yang baru telah tiba, Mingzhi berdiri didepan kaca, menghela nafasnya dalam-dalam untuk mempersiapkan diri. Mingzhi memakai masker hitam yang dia beli dari sisa uang 50 yuan sekembalinya dia dari pasar. “Ibu! Aku berangkat sekolah dulu, perhatikan saja aku dari sana.... Kali ini wajahku tak akan tertunduk lagi! (memasang tudung pada jaketnya).” ****
Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD