Sekali Jalan

1741 Words
 • Sekali Jalan “Ya tuhan! Tuan Li Yifei mengundang tuan Cong naik ke lantai atas secara pribadi.” “Bukankah itu lantai untuk tamu VIP, aku bahkan belum pernah naik ke lantai dua, tapi tuan Cong diundang untuk pergi ke lantai di atasnya.” “Dia benar-benar seorang yang beruntung.” “Bagaimana tuan Cong?! Apakah anda bersedia ikut saya kesana? Saya pasti akan menjamu anda sebaik mungkin.” kata Li Yifei. Mimgzhi melihat pada Li Yifei, meskipun tampak menatap dengan ramah, tapi hati Mingzhi merasa kesal pada orang yang membuat masalah padanya. “Tuan Li terlalu sungkan. Saya Cong Wei merasa terhormat menerima ketulusan tuan Li.” “Hahaha.... Bagus! Bagus! Kau juga bisa mengajak para wanitamu naik ke atas.” Kedua wanita itu terkejut dan saling menatap satu sama lain dengan wajah kegirangan. “Kita bisa ikut naik ke lantai VIP?!” “Kita sangat beruntung bertemu kakak Cong.” “Tolong siapkan Chip senilai milik tuan Cong, tambahkan juga 10.000 yuan di dalamnya!” Ujar Li Yifei pada para anak buahnya. “Tuan Cong! Mari ikuti saya ke atas!” sambung Li Yifei. Li Yifei membelakangi Mingzhi dan mengajak dia ke lantai VIP miliknya. Tampak kemarahan dalam wajah Mingzhi melihat orang yang berjalan di depannya itu. **** Di lantai VIP tidak seramai lantai pertama, tidak ada musik yang berdentum dengan alunan musik elektrik. Yang bisa di dengar di lantai VIP adalah bunyi biola dan juga piano, musik klasik yang menenangkan hati. Orang-orang yang ada di situ juga lebih sedikit, jumlahnya bisa dihitung hanya dengan melihatnya, namun jika dibandingkan dengan orang-orang di lantai pertama, tampak kalau status mereka lebih tinggi, mereka lebih kaya dan terlihat sangat berkuasa. “Pelayan! Tolong layani tuan Cong dengan kedua wanitanya sebaik mungkin, sekarang dia tamu bagi lantai harimau giok ku ini.” ucap Li Yifei. “Baik tuan!” “Kalian bermainlah sepuasnya disini, aku memiliki bisnis dengan tuan Li.” “Baik kakak Cong! Jangan lupa temui kami ketika urusan kakak sudah selesai.” Demi terlihat natural dalam penyamarannya, Mingzhi bersikap biasa terhadap kecupan kedua wanita yang menemaninya meskipun dia merasa malu dicium oleh kedua wanita cantik itu. “Tuan Cong, mari! Biar kuperkenalkan kau kepada yang lainnya.” ujar Li Yifei. Li Yifei membawa Mingzhi ke meja besar tempat orang-orang dengan kekayaan luar biasa berkumpul. “Biar kuperkenalkan dari orang yang ada di sisi kanan dulu. Beliau adalah pak tua Xi, salah satu keluarga besar dari provinsi Guangdong, orang yang disebelahnya adalah tuan Dong, dia juga salah seorang keluarga besar dari provinsi yang sama dengan pak tua Xi. Lalu ada tuan Ye, belakangan ini dia terkenal karena perusahaannya maju pesat. Ada nyonya Ling er, suaminya bahkan tidak peduli seberapa banyak uang yang istrinya habiskan, orang yang sangat kaya. Ada tuan Gou pemilik kilang minyak di arab. Dan ini adalah kawan baru kita, tuan Cong! Orang yang menyatakan dirinya sebagai orang yang di cintai oleh dewi fortuna.” “Salam semuanya!” Mingzhi memberi salam dan sedikit membungkuk pada orang-orang yang diperkenalkan oleh Li Yifei. Orang-orang itu tak terlalu menganggap Mingzhi, malahan mereka memandang remeh Mingzhi. “Ho.... Inikah orang yang membuat keributan di lantai bawah? Kudengar dia dapat 200.000 yuan lebih? Ini bahkan masih belum satu jam.” ujar pak tua Xi. “Semua orang yang berhak masuk kesini adalah mereka yang mampu menghabiskan 100.000 yuan dalam semalam. Tuan Cong baru mendapat 200 ribu, kurasa kau agak layak masuk dan duduk bersama kami.” ketus nyonya Ling Er. “agak layak kau bilang? Para orang kaya ini terlalu sombong, lihat bagaimana aku akan menguras kekayaan kalian malam ini.” dalam hati Mingzhi. “Nyonya Ling! Saya merasa tersanjung dengan kata kata anda!” kata Mingzhi. “Oh! Nada yang dikeluarkan tuan Cong ini begitu sarkas, sepertinya dia tidak menyukai kesombongan nyonya Ling. Tuan Cong ini sangat misterius, aku tidak pernah mendengar ada seorang penjudi handal seperti tuan Cong di lima provinsi sebelumnya. Dia datang membawa seratus yuan dan sekarang dia mengantongi lebih dari dua ratus ribu yuan di kantongnya, orang ini benar-benar jenius judi, aku tidak berfikir kalau kemengannya adalah sebuah keberuntungan. Dia pasti punya trik tertentu untuk menang, kalau tidak darimana kepercayaan dirinya itu berasal? Aku harus membuat hubungan dengan tuan Cong dan menjadikannya penjudi handal yang mampu memberikan keuntungan untuk Bar Tiger Jade ku.” Pikir Li Yifei. “Tuan Cong, saya tidak mengerti bagaimana cara anda menang dalam roulette, itu permainan yang tidak membutuhkan strategi melainkan butuh keberuntungan yang sangat luar biasa. Anda terus menang bahkan walau memiliki kesempatan yang sedikit, keberuntungan anda di luar akal sehat tuan Cong.” kata tuan Gou. “Tuan Gou, terimakasih atas pujiannya...” “Saya tidak memuji, saya hanya ingin bilang kalau saya orang yang tidak percaya pada keberuntungan. Banyak orang memuji keberuntungan saya mempunyai kilang minyak besar di arab, tapi saya tidak mengatakan bahwa itu adalah keberuntungan, itu sepenuhnya usaha saya, strategi dan hasil pola pikir saya.” dengan ketus tuan Gou menyela perkataan Mingzhi. “Wah! Anda benar-benar orang hebat tuan Gou, orang seperti saya mungkin tidak akan mampu berdiri di ketinggian seperti itu.” “Tentu saja, aku ini berdiri bagaikan gunung Taishan.” “Haha! Dan saya hanyalah sebuah rumput.” Tuang Gou tersenyum dengan ketus mendengar omongan Mingzhi. “Tapi sebuah rumput bisa tumbuh di atas gunung Taishan dan ketinggian yang dicapainya, gunung Taishan tak bisa merasakannya. Rumput bisa tumbuh lebih tinggi, gunung taishan bisa dikeruk jadi lebih rendah.” sambung Mingzhi. Perkataan Mingzhi bukan hanya menyinggung perasaan tuan Gou, tapi setiap tuan dan nyonya yang mendengar pernyataan itupun merasa cukup geram. “seorang pria yang tidak diketahui asal usulnya mencoba bersikap sombong di depan para tuan. Memang anak sapi yang baru lahir tidak akan tau betapa menakutkannya seekor harimau.” sahut pak tua Xi. “Saya memang tidak sekaya dan seberkuasa kalian semua, tak ada status atau latar belakang yang luar biasa. Tapi saya lebih suka bersikap sombong daripada harus menjilat kalian semua. Cukup perkenalan ini, jika tak ada taruhan dan hanya ada sesi merendahkan orang asing, maka saya akan turun dari sini.” Mingzhi berbalik dan melangkah pergi. “Taruhan?! Tuan cong! Anda akan langsung keluar dalam sekali jalan.” Mingzhi berhenti dan berbalik. “Oh! Pernyataan yang sangat angkuh sekali, biar saya kembalikan pada kalian. Sebaiknya kalian kalahkan saya dalam sekali jalan, jika kalian memberikan jalan lainnya maka, kalian akan kehilangan semua yang kalian bawa.” Mingzhi duduk dikursi setelah dia mengatakan itu. “Tak bisa ditekan sedikitpun, karakter Cong Wei ini aku sangat menyukainya. Dia harus jadi salah satu anggota atas organisasi Harimau Giok ku.” pikir Li Yifei. “Kita tidak akan bermain roulette, kita akan bermain poker. Tak ada keberuntungan, hanya strategi. Jika kau cukup pintar menggunakan otakmu maka tidak akan ada masalah.” “Poker?! Kalau begitu kita kekurangan satu orang jika saya dan tuan Li akan ikut bermain.” Seseorang yang telah memperhatikan dari tadi tiba-tiba masuk dalam obrolan tersebut. “Bolehkah saya ikut bermain, saya cukup terkesan dengan keberuntungan tuan Cong dibawah, dia berjudi dengan cara yang cukup misterius, tapi itu dalam roulette, saya sendiri ingin menguji dia dalam permainan lainnya. Saya cukup terkejut saat tuan Cong tau aturan jumlah pemain dalam poker, sepertinya tuan Cong cukuo mengerti caranya bermain.” Mingzhi menatap orang itu dengan wajah bertanya-tanya. “Haha! Maaf! Saya lupa mengenalkan diri saya! Saya Shi Law Man, saya dipanggil ahli strategis poker, saya cukup ahli dalam permainan ini.” Sambung tuan Shi. “Saya rasa tidak ada yang keberatan tuan Shi bergabung dengan kita. Kalau begitu mari kita mulai permainannya.” Li Yifei menepuk tangannya sekali. Dan seseorang dengan pakaian pelayan datang. “Bawakan aku katru remi, jadilah jurinya.” “Baik Tuan besar!” Tak lama pelayan itu datang dengan kartu remi dan datang untuk menjadi jurinya. Pelayan itu mulai mengocok kartunya dengan tangannya yang handal, bisa dilihat dari caranya mengolah kartu dia bisa dibilang sudah lama bekerja dan terbiasa dengan casino yang ada dalam Bar Tiger Jade. Mingzhi membuka bajunya, dia tanggalkan dan dia hanya memakai kaos pendek sebahu. “Tuan Cong?! Kenapa anda menanggalkan pakaian anda?” tanya Li Yifei. “Hanya sebagai langkah pencegahan, jika aku beruntung dalam permainan ini aku takutnya akan ada orang yang bilang aku bermain curang atau semacamnya. Kalian bisa melihat, aku tidak membawa kartu apapun dibajuku.” “Hmmph! Kau pikir orang akan selalu beruntung? Setiap ombak ada pasang surutnya. Setiap pohon ada rindang keringnya.” ujar pak tua Xi. “Itu kan ombak dan pohon, jangan samakan dengan saya. Keberuntungan saya itu seperti waktu, bertambah dan tidak pernah berkurang.” “Cihh! Dasar anak muda.” ketus pak tua Xi. “Perkataan yang bagus tuan Cong!” ujar tuan Shi. Sang juru kartu membagikan kartunya dari kiri ke kanan dengan urutan, tuan Li, tuan Si, Su Mingzhi, tuan Dong, nyonya Ling er, tuan Xi, tuan Ye dan, tuan Gou. Masing masing sudah mendapatkan satu kartu mereka dan taruhannya dimulai dengan angka terkecil 10.000 yuan. Semua orang memasang taruhannya termasuk Minghzi. Lalu sang juru kartu kembali membagikan kartu keduanya, tapi dia membaginya dari kanan ke kiri. Tuan Gou menambahkan taruhannya sebanyak 5000 yuan, tuan Ye ikut taruhannya, tuan Xi dan juga Nyonya Ling er juga ikut dalam taruhannya, dan Su Mingzhi memilih pas untuk kartu keduanya. “Tuan Cong?! Anda berhenti? Inj baru dua kartu dan anda sudah memilih pas? Apa anda sudah tidak percaya pada keberuntungan anda lagi?” ujar tuan Gou. Mingzhi tersenyum. “Jika saya ikut saya kalah diputaran ini.” “Bagaimana anda bisa yakin? Ini baru dua kartu yang keluar.” “jika menunggu kartu lainnya, saya takut akan menghabiskan chip saya dalam sekali jalan.” “Hahaha! Saya pikir anda seorang penjudi beruntung yang tak takut akan apapun, ternyata anda masih takut kekurangan uang. Yah... Seorang pria miskin dengan uang seratus yuan, baru dapat dua ratus ribu dan dia sudah takut kehabisan uang. Meskipun berhenti bukanlah strategi, tapi saya cukup terkesan, ternyata anda masih bisa menggunakan kepala anda.” Ucap tuan Gou dengan nada yang menyinggung perasaan. “Tuan Gou! Saya bukan takut kehabisan uang, tapi disini saya ingin menegaskan pada anda dan juga kalian semua. Jika kalian tidak bisa menghentikan saya dalam sekali jalan, maka jalan lainnya kalian harus siap kehilangan semua yang kalian bawa.” tegas Mingzhi dengan tatapan yang membara. Semua orang semakin geram dan ingin menghabiskan semua chip yang dimiliki Mingzhi, tapi karena dia pass di putaran kedua, maka dia hanya kehilangan 10.000 yuan.
Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD