18. Kebencian Omah Risa

1509 Words

Aris dan Allisya sekarang pulang, rasa lelah juga ingin mengistirahatkan diri. Termasuk Allisya yang sekarang terlelap bersandar di bahu Aris. "Tumben gak ada suara Allisya yang biasanya bawel sama kamu ris?" tanya Andre yang sedang menyetir dan fokus pada jalanan yang kini semakin padat dan macet setiap malam-nya. "Dia kecapekan yah. Makannya tidur. Tapi cantik banget kalau lagi tidur. Apa aku juga lupa ya?" Andre yang melihat Aris memandangi Allisya itupun tersenyum, rupanya Aris ingin mengingat hal manis itu kembali. Setelah sampai, Aris membangunkan Allisya. Perempuan itu menggeliat dan menguap, matanya begitu berat untuk terbuka masih ingin melanjutkan tidur lagi. Tapi setelah Aris mengatakan sudah sampai rumah, Allisya jadi bersemangat. "Kenapa? Tadi sedih, sekarang seneng."

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD