Sejak datang ke rumah Diko, Qiera dan kedua anaknya benar-benar menjalani kehidupan dengan sangat baik. Sama seperti di rumah orang tuanya dan Mala. Setelah percakapan beberapa waktu lalu dengan Diko, Qiera selalu menjauhi lelaki itu. Karena untuk saat ini, dia masih ingin sendiri, dan tidak mau menerima lelaki sembarangan. Begitupun Diko. Saat ini dia merasa malu dan harus bersembunyi karena sudah berani mengatakan keinginannya secara langsung untuk menikahi Qiera. "Bodohnya aku ... harusnya waktu itu aku pikir-pikir dulu agar hubungan di antara kita tatap baik. Kalau sudah seperti ini, siapa yang mau bertanggung jawab?" gerutu Diko kepada dirinya sendiri. "Kenapa? Jangan bilang kau tidak berhasil membujuk Qiera untuk menikah denganmu?" tanya mamanya yang malah terdengar seperti sindi

