"Pewaris siapa yang kau sebut itu, Saudara Yani?" Seorang wanita tua yang duduk di kursi roda menghampiri gadis yang tengah membanggakan dirinya itu, dengan raut wajah kesal. Yani yang mendengar pertanyaannya sangat emosi. Bagaimana tidak, semua orang tahu kalau dia adalah anak konglomerat. Namun, wanita ini malah mempertanyakan hal yang tidak seharusnya dia tanyakan. Matanya menatap lekat kepada orang yang bertanya itu dan bibirnya sungguh gatal ingin membuli wanita tua yang duduk di kursi roda itu. "Kau hanya seorang wanita tua yang duduk di kursi roda?" Yani mulai tertawa licik. "Tapi kenapa kau sampai berani berbuat masalah padaku, apa kau memang sudah bosan hidup?" tanyanya sambil melemparkan tatapan menyeringai. Sebenarnya dia bisa saja meminta orang-orang untuk memberikan nen

