Happy reading ⏳ Anne menatap Jovin dengan mengernyitkan keningnya. "Nancy?" ucapnya pelan. "Mau cerita?" Jovin menatap Anne yang dibawahnya sambil menggesek-gesekkan hidungnya ke hidung Anne. "Iya," jawab Anne cepat tanpa ragu sedikitpun. "Apa aku boleh menciummu selagi kau bercerita?" ujar Jovin kali ini tepat di bibir Anne. Anne menganggukkan kepalanya. "Berceritalah," "Dulu aku punya ibu sebelum ia pergi meninggalkanku untuk selamanya," Jovin memulai ciumannya dari kening Anne. "Hidup kami sangat bahagia saat itu.." Anne menghentikan ceritanya karena Jovin mencium kedua matanya dengan sangat lembut. "Lanjutkan," ujarnya setelah melepas ciumannya. Anne kembali membuka matanya dan menatap Jovin yang juga sedang menatapnya. "Tapi semua sirna karena dua orang yang tidak di harap

