Debora mengepalkan tangannya. Ia langsung bersikap defensif tatkala tangannya yang enteng itu akan menjambak rambut Andini. "Mau apa kamu hah?!" tegas Andini yang mana dengan sigap menahan tingkah defensif dari Debora. "Kurang ajar! Aku adalah istrinya, bukan w************n!" Andini menghempaskan tangan Debora. Dirinya menatap dengan tatapan yang menghina. Bahkan matanya justru memindai penampilan Debora dari atas ke bawah. "Wanita yang baik tidak akan mau menjadi istri kedua bahkan menusuk dari belakang. Dan kamu tidak termasuk dalam hal itu, berarti memang murahan. Masih ingat dulu? Status kamu apa sih?" tanya Andini. Debora masih terdiam. Ia menatap Andini dengan tajam, tidak mau kalah. "Diam kamu!" Andini menepuk bahu Debora, "Kalau kamu lupa, biar aku yang jelasin. Kamu ada

