Bab 22

592 Words

Bay yang tidak ingin marah kepadanya langsung pergi saja. “Memang dasar keras kepala.” Di dalam tidur Aray di di mimpikan Ibunya, “Nak, jangan menghabiskan waktumu dengan hal yang tidak penting, jangan berpikir kalau semuanya akan menjadi lebih baik dengan keras kepalamu, ayolah bangun... bangun...” Untuk pertama kalinya aku bisa memimpikan Ibu sambil mengatakan hal seperti itu, sekarang aku harus berpikir panjang untuk menikah apa lagi umur aku masih muda. Jauh di pemikiran kalau semua akan terjalin dengan baik, Huft... aku ingin mengeluh, sekarang aku ingin bersenang-senang lagi dengan wanita bayaran.” Terbangunnya dia dari tempat tidur langsung pergi mengambil kunci mobil, dia menyelinap agar Alfa tidak melihatnya sedang keluar. Saat dia ingin melangkahkan kaki Qenia menegurnya dan b

New users can unlock 2 chapters for free!
Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD