BAB 23

1752 Words

  Malam semakin larut dan Cancri masih memikirkan banyak hal. Pria itu duduk di tepian pemandian di dalam gua, di sekitarnya juga banyak ular yang terus mendesis dan terus bertanya padanya. Ia menutup matanya pelan, tetapi segera membuka mata saat Prince dan Salamander datang dengan tergesa-gesa.    Iris keemasan Cancri menatap tajam, ada rasa jengkel saat sembarangan orang memasuki tempat keramat miliknya. “Ada apa lagi sekarang? Bukankah aku tidak memberi izin kalian masuk?”       “Hazel menuju kemari,” ujar Prince.    “Gila, wanita itu benar-benar gila. Kenapa ia harus menjadi parasit di wilayahku!” ujar Cancri tak suka. Ia benci kehadiran Hazel di sekitarnya, ia benci karena wanita selalu ada di pikirannya sejak beberapa jam lalu.    “Ular Tua, jika kau membencinya maka jangan teta

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD