2

1520 Words
"Pagi Argan, kok baru sampe sih?" tanya Aletta karena tidak biasanya Argan sampai di sekolah jam segini, jadinya ia bertanya pada Argan. "Pagi Ta, kok ga bilang sama gua kalo Lo udah naik mobil sendiri? Gua tadi gua jemput Lo dulu tapi ternyata Lo udah berangkat sendiri." ujar Argan yang kini tampak membuat Aletta bertanya-tanya apakah benar yang dimaksud oleh Argan itu karena seingatnya dia tadi mengirim pesan ke Argan. "Gua tadi ngirim pesan ke Lo kok sebelum berangkat. Wait ya, ini." ujar Aletta sembari memperlihatkan pesan w******p kepada Argan tersebut. Namun Argan saat ini malah melirik ke arah Orion, karena ini bukan nomornya. "Ini bukan nomor gua Ta. Namanya emang gua dan dpnya juga gua tapi bukan nomor gua. Lo coba deh liat lagi." ujar Argan dan membuat Aletta melihatnya lagi, ternyata benar bahwa itu bukan lah Argan. Aletta pun langsung teringat pertemuannya kemarin bersama dengan Orion dan Fajar. Pasti ini merupakan ulah mereka, Aletta membalikkan badan dan seperti tahu bahwa Aletta akan mengejarnya, Orion saat ini sudah bersiap ingin berlari. "Orion ini pasti ulah Lo kan yang ganti nama di handphone gua. Bener-bener ya Lo." ujar Aletta yang mana saat ini sudah mengejar Orion. Mereka kejar-kejaran disepanjang koridor padahal sebentar lagi bel masuk akan berbunyi. Namun mereka berdua seakan tidak memedulikan bel masuk itu. "Ah elah Aletta gua capek nih. Udah lah, lagian juga cuman gitu doang. Gua ga rugiin Lo juga. Argan juga ga telat kan berangkatnya. Udah lah bawa selow aja lah Ta. Lagian Lo ga capek apa larian terus." ujar Orion saat ini. "Ga ada yang rugi gimana! Jelas-jelas rugi waktu Orion. Lo tuh kapan sih berubah biar ga ngusilin gua lagi? Rese parah sumpah Lo." ujar Aletta. "Gua ga bakalan berubah dan berhenti ngusilin Lo kalo gua belum jadi cowok Lo Ta. Makanya dong ayo pacaran. Ga ada salahnya kan pacaran sama gua. Lagian gua ya malu-maluin malah gua bikin Lo semakin jadi Princess kalo Lo pacaran sama gua." ujar Orion yang entah sudah keberapa kalinya. "Ya udah ayo pacaran!" ujar Aletta membuat Orion yang tadinya masih berlari pun saat ini berhenti. Selain itu beberapa teman yang lainnya pun juga menghentikan jalan mereka dan saat ini mereka melihat ke Orion dan Aletta. Mereka semua juga tampak terkejut karena perkataan Aletta tadi. Orion pun dengan wajah yang sudah tersenyum senang saat ini mendekati Aletta. Ia tampak berada di dekat Aletta dan menatak ke Aletta. "Lo serius Ta? Lo ga bohong kan? Oke kalo gitu Lo sama gua pacaran sekarang. Fix pacaran ya kita?" tanya Orion kepada Aletta tersebut saat ini. "Iya gua ga bohong. Gua ga akan bohong, jadi kita udah pacaran kan sekarang. So berhenti buat gua ganggu gua yap Orion." uajr Aletta pada Orion sementara itu Orion dan beberapa orang lainnya tampak masih tak percaya. "Oke deal." ujar Orion kepada Aletta tersebut pada saat ini. "Oke kalo udah deal, mari kita putus!" ujar Aletta membuat Orion saat ini berhenti tersenyum. Bahkan ia langsung berhenti begitu saja dan tawanya tak terlihat lagi. Baginya Aletta sudah keterlaluan, ia sangat kesal sekali. "Permainan Lo bagus Ta. Mending sekarang Lo masuk ke kelas. Udah mau bel." ujar Orion yang tampak kecewa, Orion pun kini meninggalkan Aletta yang saat ini seperti merasa bersalah tapi ia pun tidak memikirkan lagi karena ia sering bercanda seperti ini juga kepada Orion. Ia pun kembali ke kelas. Aletta saat ini sudah berada di kelas, ia pun ditanya oleh Raisha mengenai kemana perginya Orion dan Aletta pun mengatakan bahwa ia tidak tahu. Yang Aletta tahu bahwa tadi Orion sepertinya memang tidak ingin masuk ke kelas. Raisha pun mengerti dan saat ini mereka semua sudah masuk karena bel baru saja berbunyi. Mereka pun menunggu guru datang. Sementara itu Orion saat ini sedang berada di warung belakang sekolah. Ia tidak bisa masuk ke dalam kelas karena ia masih kesal dengan Aletta. Hadeh gimana bisa gua kayak gini, gimana bisa gua sedih menye-menye gini gara-gara satu orang aja. Ditarik ulur tuh ga enak Ta, apalagi setelah diterbangin Lo jatuhin ke dasar bumi. Andai Lo tahu rasanya jadi gua Ta. Ah tapi bukannya Lo tahu ya? Karena Lo juga sekarang pun ngalamin hal yang sama ke Argan. Bedanya prosentase Lo dapatin Argan masih sangat besar mengigat gimana Arkan memperlakukan Lo. Tapi prosentase gua buat dapatin Lo? Kayakny nol ya Ta. Sampai hati gua aja Lo jadiin main-main. Batin Orion yang kini meminum es tehnya hingga tandas. Ia seperti sedang kehausan. Tentu ia kehausan karena ia benar-benar sangat kepanasan. "Lo masih ngejar Aletta? Udah sepuluh tahun Yon, dan Lo masih kayak gini aja. Lo ga mau nyoba buka hati Lo buat cewek lain? Banyak yang suka sama Lo di Garuda atau pun disekolah lainnya. Cuman mereka ga berani deketin Lo karena Lo masih stuck sana Aletta." ujar Bayu yang merupakan kakak kelas dari Orion dan sudah dianggap kakak sendiri oleh Orion. "Maju tak gentar gua bang. Kalo dipikir-pikir sih gua emang gila sih. Tapi ya gua beneran sayang sama Aletta bang. Gua yakin nanti bakalan ada saat dimana Aletta buka hati buat gua. Meskipun tipis tapi gua bakalan buat harapan itu jadi besar." ujar Orion dengan sangat percaya diri. "Terserah Lo deh kalo kayak gitu, tapi kenapa nih Lo kok ga masuk? Tumben bener Lo? Biasanya diajak bolos ga mau karena mau ngeliatin Aletta. Marahan Lo sama Aletta?" tanya Bayu pada Orion karena ia penasaran. "Hahaha, lucu bang. Gua ga bisa marah sama dia meskipun gua mau. Begitupun sekarang gua juga masih ga bisa marah. Gua tadi diputusin sama Aletta bang." ujar Orion membuat Bayu dan teman-temannya kini kaget. Mereka semua berpikir bagaimana bisa Orion diputuskan oleh Aletta sementara mereka semua saja belum pernah mendengar kabar jadian dari mereka berdua. Maka dari itu mereka semua berkumpul untuk mendengarkan. "Jadi Lo udah sempet jadian sama Aletta? Kapan?" tanya Bayu tersebut. "Ya Bang, tadi tiga menit sebelum Aletta mutusin gua." ujar Orion membuat Bayu dan teman-temannya pun memprotes karena mereka kira sebenarnya Aletta dan Orion sudah berpacaran lama, ternyata mereka baru juga berpacaran. Mereka pun saat ini bertanya pads Orion kenapa bisa seperti itu. Orion menceritakan semuanya. Langsung saja lah mereka mengatakan bahwa Orion itu bodoh sudah mau dipermainkan sampai seperti ini. Ya. Orion tahu bahwa dirinya bodoh atau malah kelewat bucin tapi yang Orion tahu dan masih percayai bahwa Orion akan menunggu saat dimana Aletta membuka hati untuk dirinya. Ia yakin bahwa saat itu pasti ada. Kembali lagi ke kelas 11 IPS 2, saat ini mereka baru selesai belajar. Bel istirahat pun berbunyi sehingga mereka berangsur-angsur mulai keluar dari kelas menuju ke kantin. Aletta tampak pergi ke kantin bersama dengan Raisha, Argan dan Abian. Mereka berempat pun sudah berada di perjalanan ke kantin. Saat hampir sampai ke kantin, mereka bertemu dengan rombongan kakak kelas yang biasanya selalu bersama dengan Orion. Tapi tak ada Orion. "Aletta, yang kamu lakukan itu jahat." ujar Bayu kepada Aletta sementara teman-teman Bayu saat ini seperti sedang memberi sabar untuk Bayu. Aletta pun bingung kenapa Bayu berbuat seperti itu, tapi saat ini dirinya tidak memikirkan hal itu lagi. Yang ada dipikirannya saat ini hanyalah makan. Aletta tampak memesan makanan bersama dengan Raisha, dan disana mereka bertemu dengan Orion. Namun Orion sama sekali tidak menyapa Aletta. Orion malah terlihat mengabaikan Aletta, hal itu membuat Aletta dan Raisha menjadi bingung. Aletta berpikiran apa Orion masih marah akan hal tadi? Sementara Raisha saat ini penasaran kenapa Orion jadi seperti itu. "Itu Orion Lo apain lagu deh Ta? Kayak nya ini lebih parah ya dairpada yang tadi pagi?" tanya Raisha kepada Aletta sembari mereka berjalan ke meja. "Oh itu, tadi gua bercanda sama dia. Katanya kalo gua jadi pacar dia, dia bakalan berhenti buat ganggu gua. Ya udah gua bilang aja kan kalo gua sama dia pacaran. Terus dia seneng gitu waktu udah deal gua bilang 'mari kita putus'. Eh dia kayaknya baper terus marah deh." ujar Aletta membicarakan hal itu seperti sedang membicarakan hal apa saja. Ia pun langsung ditempeleng oleh Raisha. Raisha tampak tak percaya temannya benar-benar kejam. "Oh My God. Lo kejam banget gila woy! Itu anak orang Lo mainin kek gitu hatinya. Ya jelas lah kalo Orion marah. Kalo gua jadi Orion mah gua bakalan berhenti buat temenan sama Lo sih, berhenti mengharapkan Lo juga. Gila, kasian banget Orion lagi jadi sadboy." ujar Raisha kepada Aletta tersebut. "Ya elah Ta, gua sama Orion udah sering bercanda kayak gitu kok. Dia juga biasa-biasa aja. Baru kali ini sih marahnya." ujar Aletta tersebut. "Udah deh Ta gua ga mudeng ya gimana jalan pikiran Lo deh. Makan aja udah makan sekarang." ujar Raisha kepada Aletta tersebut pada saat ini. Mereka semua saat ini sudah makan, sementara Aletta juga memikirkan apakah selama ini ia sudah benar-benar keterlaluan pada Orion? Mungkin nanti dia akan minta maaf kepada Orion. Ya walaupun ia merasa bahwa ini itu memang bercandaan yang biasa saja. Aletta hanya tidak tahu bahwa biasa baginya belum tentu biasa juga bagi orang lain. Apalagi ini masalah hati. Masalah hati memang tidak bisa hanya dibiarkan begitu saja karena jika hati sudah tersakiti akan lama sembuhnya. Aletta kini menatap ke arah Argan yang tampak makan dengan tenang. Rasanya bahagia sekali bisa bersama dengan Argan saat ini. Sementara itu di meja lain, Orion duduk bersama dengan Fajar. Saat ini Orion sedang makan sembari ia menatap ke arah Aletta. Namun sayang, ia menatap kearah Aletta sementara Aletta menatap ke arah Argan. Mereka tidak bisa saling bertemu tatap jika seperti ini terus.
Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD