Surat Ancaman

1926 Words

Akhirnya Jingga dan Kevin sarapan berdua. Mereka berdua nampak lebih bahagia tanpa adanya Mei, terutama Jingga. Dia senyumnya tersungging kala rencana membuat Mei ketakutan berhasil. Wanita itu sudah terlalu lama hidup nyaman dan hanya memikirkan Kevin. Dia kini harus membuatnya merasa tidak tenang. 'Seenaknya saja dia hidup nyaman setelah membunuh ayahku. Aku juga bodoh, kenapa baru terpikirkan cara ini untuk meneror Mei,' batin Jingga. Cara ini lebih efektif dari pada memberinya ancaman secara langsung. 'Tunggu dulu... memberi ancaman? Kenapa tidak!?' Jerit batin Jingga. "Cerry, kenapa kamu ngak melanjutkan sarapannya. Hari ini sudah menyuruh seseorang untuk menjadi sopirmu. Sungguh tidak lucu melihat putri pemilik ekspedisi yang lumayan besar bolak balik harus naik taxi," ucap Kev

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD