Misi Untuk Erik

1109 Words

Air mata sudah mengering, tetapi sisa-sisa tangis masih membekas di wajahnya. Nyeri di tubuhnya juga masih begitu terasa. Apa yang lelaki itu perbuat kepadanya, membuat gadis itu kesakitan lahir dan batin. Untung saja, ia telah terbiasa mengalaminya. Saat dulu ia sering dipukuli oleh ayah tirinya. Dengan matanya yang bengkak, ia melihat ke sekeliling ruangan. Hanya sepi dan sunyi yang menyapa. Ternyata pria itu benar- benar pergi dan tak kembali setelah mengamuknya dengan begitu menyeramkan. Lovi turun dari kamar tidur, dan melihat bayangan dirinya di cermin. Dirinya sungguh berantakan dengan wajahnya yang sembab seperti itu. Ia ingat betul, seberapa banyak semalam ia menangis. "Hah!" Gadis itu mendesah, dalam hati mengeluhkan kehidupannya yang begitu sulit dan penuh cobaan. "Aku be

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD