"Tuan, apa saya dan Lovi sudah boleh pulang?" tanya Erik.
Arya pura-pura melihat ke arah jam tangan yang terpasang di pergelangan tangannya. Pria itu menatap Erik lalu berkata, "Kamu pulanglah. Biarkan Lovi tetap tinggal. Ada yang ingin aku bicarakan dengannya."
"Tapi, Tuan ... Lovi adalah tanggung jawab saya. Kalau saya tinggal pulang, bagaimana dia pulang nanti?" tanya Erik. Malam itu, mereka berencana untuk mencari tempat kos untuk Lovi.
"Rik! Kamu meremehkanku? Aku bisa mengantarnya pulang nanti," ucap Arya dengan nada tinggi.
"Ah, ya baiklah. Masalahnya ... kami berencana akan mencari tempat tinggal untuknya ...."
"Aku yang akan mencari untuknya. Kamu tidak perlu repot-repot memikirkannya. Pulanglah!" perintah Arya seraya pura-pura menuliskan sesuatu di atas kertas, menyiratkan b
