Merasa Bersalah

1027 Words

Derap langkah kakinya terdengar cukup kuat ketika menaiki tangga kayu itu. Napasnya tersengal, ia tampak cemas. Kedua tangannya menenteng dua bungkusan plastik berwarna putih. Ia tersenyum miris menatap pintu yang ia rusak tadi siang kembali berdiri di sana. Sedikit miring dan tidak sempurna menutup jalan masuk ke rumah itu. Benar-benar hanya sederhana, dan Arya tahu betul itu hasil kerja siapa. Cittt! Pria itu mendorong perlahan pintu yang di tahan dengan sebuah kursi itu. Hingga menciptakan sedikit celah yang cukup untuk ia masuki. "Hah! Beginilah, kalau aku selalu menuruti amarah. Aku juga yang jadi kesusahan pada akhirnya," ucap pria itu seraya memasang kembali pintu yang cukup berat itu. Arya sampai penasaran, bagaimana Lovi mengangkat pintu itu sendirian. Semua adalah salah piki

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD