"Vi, dengarkan kata Tuan Erik, jangan keras kepala," ucap Bi Yanti seraya memasang kain kompres di dahi gadis itu. Membuat Lovi sedikit berjingkat kaget, karena rasa dingin mulai menyapa keningnya. Wanita itu baru saja datang, setelah Erik menjemputnya. Bi Yanti sudah mendengar semua cerita dari Erik saat pria itu datang ke rumahnya. Wanita itu ikut bersedih untuk Lovi. Tidak ada yang bisa ia lakukan kecuali menghibur gadis itu. "Lovi benar-benar tidak apa-apa, Bu. Kak Erik hanya berlebihan saja," ucap gadis itu. "Berlebihan apanya! Kondisi Kamu saja seperti ini!" Bi Yanti tidak bisa berhenti mengomel, ia sangat kesal melihat kekeras kepalaan gadis malang tersebut. Bisa-bisanya Lovi bilang tidak apa-apa saat suhu tubuhnya begitu tinggi, wajahnya juga sangat pucat. "Kalau mau pergi kan