Vania melayangkan pandangannya ke luar jendela taksi yang sedang membawanya pergi dari gedung Bamantara. Sudut bibir wanita itu tak hentinya membentuk lengkungan sempurna. Masih teringat dengan jelas di dalam ingatannya akan perlakuan manis dan lembut, tetapi juga sedikit dominan dari suaminya beberapa saat lalu terhadap dirinya. Rasa hangat dari bibir Galaksi yang membekas di bibirnya membuat Vania merasakan cinta yang luar biasa besar yang diberikan suaminya tersebut. Ia berpikir jika cintanya kepada pria itu sedikit demi sedikit juga semakin bertumbuh. Meskipun rasa takut untuk kembali terluka masih menghinggapinya, tetapi Vania sudah menyiapkan hatinya untuk berdiri tegar. Ia tidak berniat untuk menyandarkan seluruh harapannya kepada Galaksi karena ia tidak ingin menjadi korban cin

