Vania menundukkan wajahnya, lalu dengan salah satu telapak tangannya menghalangi pandangannya. Tindakannya itu sia-sia saja. Tentu saja Galaksi masih bisa melihatnya dengan sangat jelas. Pria itu melangkah menuju meja yang ditempati Vania. Tristan langsung berdiri menyambut Galaksi. Pria itu mengulurkan tangannya untuk menjabat tangan Galaksi. Namun, Galaksi hanya meliriknya sekilas, lalu menoleh kepada Vania yang masih tidak berani mengangkat wajahnya. Wanita itu berpura-pura sibuk menyesap minuman berryocha yang dipesannya. “Istriku,” panggil Galaksi dengan nada yang lembut. Namun, hal itu justru membuat bulu kuduk Vania meremang. Nada suara yang tidak biasanya itu menandakan bahwa Galaksi sedang berusaha meredam amarahnya. Perlahan Vania mengangkat wajahnya, lalu menatap Galaksi yan

