Genderuwo

1529 Words
Kabut hitam mulai memenuhi seisi ruangan itu, dan sedikit mengaburkan pandangan Varis. Bahkan cahaya matahari yang sebelumnya sempat masuk melalui celah jendala kini tak bisa masuk. Dari balik kabut hitam, dua bola mata merah menyala mulai terlihat. Kabut hitam yang sebelumnya menyelimuti ruangan itu berubah menjadi satu sosok yang cukup tinggi besar, dengan tangan tangan sebesar pisang ambon dan tiga mata yang hampir keluar serta taring-taring yang memiliki panjang sampai menyentuh dadanya. Sosok hitam itu memiliki rambut gimbal sempai ke lantai menggunakan pakaian kain penuh darah menjuntai ke lantai. Memiliki tinggi sekitar tiga meter makhluk itu menamakan dirinya Genderuwo. "Siapa yang berani-beraninya membunuh istriku? akulah Genderuwo makhluk terkuat yang menguasai kerajaan iblis di tempat ini," ucap makhluk itu sembari menatap Varis penuh amarah. Varis yang awalnya terduduk tiba-tiba berdiri, Namun tetap dengan tatapan matanya yang sayu. Varis sudah terbiasa dengan makhluk seperti itu, sehingga apa pun yang mereka tunjukkan kepadanya takkan pernah berefek apa pun. "Jika orang biasa yang melihatmu aku yakin mereka akan langsung ketakutan dan mendapatkan serangan jantung. Sepertinya memang kau pemilik aura terkuat di sini, tetapi aku hanya ingin meminta ijin untuk tidur di sini," ucap Varis yang kemudian melewati makhluk itu lalu mencari sebuah kamar kecil. "Hei, mau kemana kau? bisa-bisanya mengabaikanku, kembali kau dasar sialan," ucap Genderuwo itu lalu mengarahkan tangannya yang besar dan bisa memanjang itu ke arah Varis yang saat ini sedang berjalan menjauh darinya. Tangan besar itu menyentuh pundak Varis dan membuat Varis sedikit tidak nyaman. "Hei, apa yang kau lakukan? lepaskan pundakku."  "Jangan abaikan aku manusia! aku adalah iblis yang memiliki usia 50 ribu tahun, ilmu yang kumiliki ini lebih tinggi dari makhluk apa pun. Akulah iblis terkuat yang pernah menjadi kaisar iblis selama lebih dari 40 ribu tahun," ucap Genderuwo penuh percaya diri dan tawa yang khasnya itu. Tentu saja Varis tak pernah peduli akan hal itu, baginya ini sudah keterlaluan. Padahal dia sudah tak ingin berurusan dengan dunia mistis lagi, tetapi karena saat ini banyak makhluk yang mengganggunya, maka ia mau tak mau harus membereskannya. "Ah, berisik aku jadi ingin pipis mendengarnya tahu!" ucap Varis yang nampak kesal lalu mengarahkan kedua jari telunjuk dan jari manisnya menebas makhluk itu dan berhasil memotong tangan makhluk itu. "Apa? sial, apa yang kau lakukan pada tanganku sialan! beraninya kau lakukan itu padaku." Genderuwo itu nampak mengeluarkan energi dari tangannya dan hendak menyerang Varis, tetapi dengan cepat Varis bergerak melewatinya. Dengan satu tebasan dari tangannya akhirnya iblis itu pun hancur dan lenyap seketika. "Sial, mengganggu saja makhluk itu. Sebenarnya ini juga salahku, kenapa aku harus tidur di sini? tetapi untuk menghemat biaya mau tidak mau aku harus menumpang. Lagipula Jin wanita itu nampaknya mengijinkan aku untuk tinggal di sini," ucap Varis yang kini telah selesai dengan aktivitas sakralnya itu. Seketika ruangan itu kembali cerah dan kembali seperti sedia kala. Saat ini rumah itu sudah layak dihuni kembali karena kemampuan yang Jin wanita yang menjadikan tempat itu bak rumah mewah. Tidak lama setelah Genderuwo berhasil dilenyapkan, Jin wanita itu muncul kembali dan berterimakasih kepada Varis. "Hei, sebenarnya anda siapa? anda benar-benar kuat, bagaimana bisa mengalahkan iblis 50 ribu tahun hanya dengan kibasan tangan?" ucap Jin wanita itu yang nampak tak percaya sekaligus kagum pada kemampuan Varis. "Eh kau lagi? aku hanya manusia biasa yang tak ingin berhubungan dengan dunia seperti kalian," ucap Varis penuh penekanan lalu ia bergegas menuju kamar untuk merebahkan diri karena kelelahan. "Apa? apa maksud anda? kekuatan anda sangat luar biasa, tidak mungkin anda ingin menghindar dari dunia kami, apakah kau sedang berbohong?" tanya jin wanita itu yang sekarang malah mendekati Varis dan seperti menggodanya. "Hei apa yang kau lakukan? apakah ini cara Jin berkenalan dengan bangsa kami? lagipula ini adalah sebuah kesalahan, aku tidak pernah menginginkan hal semacam ini, aku ingin hidup normal, pekerjaan yang lancar, memiliki istri seperti Lisa Blackpink, memiliki dua anak laki-laki dan perempuan, dan hidup bahagia selamanya tanpa bantuan benda-benda mistis," ucap Varis yang saat ini sedang dipeluk dari belakang oleh Jin wanita itu. "Tidak tuan, baiklah aku akan memanggilmu tuan. Aku ingin berguru kepadamu, aku takkan melepaskan pelukanku ini, kau harus jadikan aku muridmu." Jin wanita itu malah membuat Varis kebingungan, pasalnya dalam hal pengetahuan seharusnya bangsa Jin itu lebih tinggi, tetapi kali ini Jin itu malah menjadikan Varis sebagai tuannya. "Ah, aku menolak. Aku sudah katakan aku tak ingin berurusan dengan kalian, lebih baik kau tempati lagi tempat ini dan urus semua anak buahmu," ucap Varis semakin menegaskan. "Tidak, aku akan mengikutimu, bahkan ketika kau tidur atau pun mandi sekali pun, aku akan selalu memperhatikanmu," ucap Jin wanita itu yang saat ini pipinya memerah seperti seorang yang tengah jatuh cinta. "Celaka, sepertinya iblis ini mencintaiku. Ini sangat berbahaya, karena mereka selalu bisa melakukan apa pun, walaupun sebenarnya aku tak bernafsu pada makhluk seperti mereka dan walaupun parasnya begitu memikat, tetapi aku tidak bisa menyukai makhluk ini," ucap Varis di dalam hatinya. "Aku akan melenyapkanmu jika kau macam-macam," ucap Varis pada Jin itu sembari memelototinya. "Ah, seram sekali tuan, jangan tuan jangan ambil keperawananku. Aku ini masih suci," ucap Jin wanita itu dan seakan-akan Varis ingin menodainya. "Eh, apa-apaan kau ini, sudah sana pergi dariku, sebelum aku lenyapkan dirimu," ucap Varis memaksa. "Tidak, apa pun yang terjadi aku takkan pergi!" Jin itu sangat keras kepala dan malah semakin sulit untuk diusir. "Dasar Jin. Baiklah tak ada cara lain selain memanggil khodam," ucap Varis perlahan, sepertinya ia akan mengeluarkan sesuatu. Sebuah lubang hitam muncul di kaki Varis dengan aura hitam pekat yang cukup kuat. Satu makhluk besar dan tinggi keluar dari sana, memakai zirah prajurit kerajaan Romawi dan membawa sebilah pedang besar, makhluk itu keluar dengan aura yang cukup kuat sehingga membuat Jin wanita sedikit bergetar. "A-Apa itu? aku baru kali ini merasakan energi luar biasa bahkan energinya melebihi energi yang dipancarkan Genderuwo," ucap Jin wanita itu melepaskan pelukannya lalu memundurkan langkahnya. "Gwaimol, akulah Gwaimol. Ada apa kau sampai repot memanggilku? apa ada masalah?" tanya makhluk itu yang menyebut dirinya sebagai Gwaimol. "Lindungi aku, ada makhluk astral yang ingin mengganggku," ucap Varis pada Gwaimol yang nampaknya cukup akrab dengan Varis. "Yohoho, baiklah Varis, kali ini aku akan menjagamu, lagipula aku sangat kepanasan berada di dalam tubuhmu." Gwaimol menatap Jin wanita itu dengan tatapan intimidasi yang cukup kuat. Tentu saja Jin wanita itu sangat ketakutan dan tak mampu berkata apa pun. Dalam sekejap ia lari dan menghilang dari sana. Gwaimol yang telah berhasil mengusir Jin itu kini berjaga di depan pintu tempat Varis beristirahat. Varis mengistirahatkan tubuhnya di atas kasur yang nampak indah itu. Kamar itu terlihat seperti kamar seorang raja, dihiasi dengan lampu khas jaman kolonial, sampai tirai indah yang menutupi kasur itu. Tempat itu benar-benar seperti kamar seorang raja. "Kemampuan manipulasinya sungguh hebat, tetapi kenapa ia memintaku menjadi gurunya, seharusnya ia bisa mengembangkan dirinya. Oh ya, sepertinya makhluk itu memiliki usia sekitar 30 ribu tahun, karena sebelumnya makhluk Genderuwo itu memiliki usia 50 ribu tahun. Berharap tak berurusan dengan dunia ini lagi, nyatanya aku malah menggunakan kemampuan ini lagi, tapi tidak apa-apa, untuk saat ini saja." Varis menatap sebuah Foto yang terpampang dari layar handphonenya, seorang wanita yang cukup cantik. Bukan foto Lisa atau pun artis terkenal, nampaknya itu adalah kekasihnya. Varis melewati malam dengan tidur di rumah itu, sementara kajadian yang baru saja ia alami akan ia anggap sebagai kejadian terakhir yang berhubungan dengan mistis. Ketika Varis terbangun dari tempat tidurnya, ia dibuat terkejut karena melihat Gwaimol yang malah menggoda Jin wanita yang kemarin sempat menggoda Varis.  "Eh? mereka malah pacaran." "Ah kau sudah bangun ya? kau sangat hebat memilih tempat tinggal, jadi maksudmu mengeluarkanku untuk mengenalkanku pada seorang bidadari ya? Wah kau pengertian sekali tuan Varis," ucap Gwaimol yang saat ini terlihat bermanja-manja dengan Jin itu. "Tuan Varis memang sangat perhatian, bahkan ia rela mengirim pelindung kuatnya untuk menjadikan aku sebagai istrinya. Tuan Varis aku sangat mengidolakanmu," ucap Jin wanita itu sangat bergembira. Tentu saja Varis semakin dibuat bingung karena maksud ia mengeluarkan Gwaimol agar Jin wanita itu pergi dan ketakutan lalu menghilang dari hadapannya. Tetapi hal itu juga cukup bagus, karena Jin itu akan menempel pada Gwaimol dan bukan kepadanya. "Ah, terserah kalian saja, aku akan keluar mencari pekerjaan, aku harap aku mendapatkannya, dengan sisa uangku dari gaji terakhir yang aku dapat, aku tidak yakin uang itu akan bertahan selama dua bulan," ucap Varis lalu keluar dari rumah itu dan mulai mecari pekerjaan. Ketika keluar dari rumah itu, aura negatif yang sebelumnya terpancar dari rumah itu pun berubah. Kesan mistis yang sebelumnya melekat pada rumah itu pun berubah, bahkan dari luar rumah itu tampak seperti rumah mewah yang baru saja direparasi, warga yang melihat Varis keluar dari rumah itu pun terheran-heran bagaimana bisa ia mereparasi rumah itu dalam waktu semalam, padahal mereka melihat Varis masuk ke rumah itu tanpa membawa apa pun. "Siapa orang itu? bagaimana dia bisa memperbaiki kerusakan rumah angker itu dalam waktu satu malam, sepertinya aku harus beritahu ini pada kakakku," ucap seorang yang melihat Varis keluar dari sana. Varis mulai mencari pekerjaan namun siang itu tak membuahkan hasil sedikit pun bahkan ketika ia mendatangi stasiun untuk melamar pekerjaan pun hasilnya nihil. Ternyata mencari pekerjaan itu sangat sulit baginya. Ia duduk di salah satu kursi yang ada di stasiun kereta api dan melihat ada demo makanan. "Wah ada demo masakan, sepertinya bisa makan gratis. Eh, tetapi kenapa tidak ramai ya? oh iya aku lupa, mungkin karena semua orang ini adalah orang kaya yang tidak ingin memakan masakan gratis, hahaha ini adalah kesempatan untukku," ucap Varis segera mendekati seorang yang tengah memasak itu.
Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD