“Saya hanya ingin jalan-jalan di halaman depan,” jawab Rana mencoba untuk membohongi Sagara. “Dengan membawa tas?” tanya Sagara enteng. “Hmm.” Rana menganggukkan kepala. “Tengah malam begini?” tanya pria itu lagi. “Ya. Saya kan sedang tidak bisa tidur. Dan sepertinya saya butuh jalan-jalan agar bisa segera mengantuk.” Rana tersenyum lebar ke arah Sagara. Berharap senyumnya dapat membuat Sagara segera pergi dari hadapannya. “Mau saya temani?” Sagara menawarkan diri. Segera Rana menggelengkan kepala. “Nggak perlu,” katanya. “Kamu silakan kembali ke aktifitasmu tadi. Saya permisi dulu,” tambahnya mengangguk singkat sebagai salam perpisahan. Namun, sebelum Rana sempat berjalan melewati Sagara, tiba-tiba saja pria itu mencekal pergelangan tangan Rana yang membu