[Alverz POV]
Seluruh tubuhku sudah mengerang meminta untuk diistirahatkan, bahkan sekarang sudah entah keberapa kali aku menguap untuk mengurangi rasa kantuk. Seharusnya, setelah ini aku harus menemui Rain untuk menjelaskan tata aturan akademi dan membantu gadis cilik itu beradaptasi dengan lingkungan istana, tetapi dua sosok di belakangku membuat semua rencana yang kususun seharian penuh di dalam otak langsung menghilang.
Kami telah sampai di taman Shorion, sebuah taman tepat di samping kamarku berada. Indah dan menenangkan, taman ini selalu menjadi pelarianku di kala masalah datang menerjang.
“Jadi, katakan apa perlu kalian datang kemari, Mien.”
Damien adalah adik laki-laki kandungku. Dia sama-sama berambut merah darah dan memiliki netra emas bagai kelereng yang menyala terang di ten
