23. Ini belum cukup, Lania!

2678 Words

Berbeda dengan Lania yang panik, Vino justru menikmati seluruh kepanikan tersebut, membiarkan tubuh Lania yang sedikit gemetar itu di antara kedua pundaknya dengan suara desah dan gelisah Lania yang terus menggema di telinganya. Mengabaikan suara decakan yang terdengar jelas di seluruh sudut kamar. Hingga tiba-tiba saja, tubuh Lania mengejang dan terus bergetar hebat dengan hentakan yang tak menentu. Menandakan jika Lania sudah mencapai puncaknya, dan semua itu hanya dengan lidah nakal Vino yang mendarat pada bibir keduanya. "Ini belum cukup, Lania!" Seakan Lania sudah siap dengan kondisinya yang cukup basah dan becek itu, Vino tampak tidak mau menyia-nyiakan apapun. Tepat di saat Lania mulai terlihat terkulai lemas, ia pun langsung mengambil posisi dengan sigap. Membuka kedua kaki Lani

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD