Begitu mendengar ajakan Lania yang sedikit terdengar genit itu membuat Vino kembali menegang. Meski baru saja ia melakukannya dengan Lania. Vino tak bisa berbohong jika ia masih menginginkan tubuh Lania.
"Ini pertama kali Lania yang minta duluan, aku jadi pengen cepat pulang!" benak Vino yang kemudian memutar otaknya agar bisa kembali berduaan dengan Lania.
"Sial, Lania.. padahal tadi kita baru melakukannya. Kamu malah membuatku ingin melakukannya lagi!" pikir Vino saat itu yang kemudian menemukan ide cemerlang saat melihat tangan Lania yang masih membiru dan bengkak.
"Pak apa kami boleh izin pulang saja? Tangan Lania bengkak!" teriak Vino tiba-tiba.
Cubitan Lania pun semakin keras pada pinggang Vino dan menatap Vino dengan tajam. Mempertanyakan apa yang baru saja Vino lakukan.
"Vi
