takdir

871 Words
POV Varen "sini pegang tanganku, ucap seorang gadis kecil mungil kepada varen "nggak usah aku bisa sendiri kog, timpal varen "siniin tangannya biar aku obati, ucap gadis itu lagi "yaudah ni obatin yah tapi perih ni, ucap varen sepenggal kenangan yang indah pada waktu kecil tapi varen tidak tahu siapa nama cewek itu yang dia lihat hanya inisial Q dileher gadis kecil itu. varen ingin sekali bermain lama dengan gadis tersebut tapi gadis tersebut pindah dibawa kedua orangtuanya keluar negeri hingga varen tidak tahu lagi tentang gadis itu. 6 tahun kemudian..... gue berada disebuah cafe dan mata gue tertuju pada sworang gadis yang entah kenapa gue merasa dialah sosok cewek yang gue cari selama ini. "apa mungkin dia ya?? batin Varen disaat itu gue langsung menuju kasir untuk memesan apa yang gue butuhkan tapi tiba-tiba ada cewek aneh yang ngajak gue kenalan dan ngomel entah apa, gue denger sih tapi dengan volume kecil karena gue kan pake headphone supaya nggak terlalu kaku aja dengan suasana karena gue sendiri. " mbak milktea 1, milkshake strawberry 1, tiramissu 1, ucap Pia pada kasir "oke mbak, total 276 ribu rupiah, mau cash atau pakai kartu mbak, balas kasir "Gue bayar pakai kartu aja, nih kata Pia pada kasir "oke mbak bayar pakai kartu ya, ditunggu pesanannya ya mbak, ucap kasir "hai, sapa Happy "gmn gue denger kan gue lagi dengerin lagu njiiirr" "lo punya nama kan?? ucap Happy "...." "ganteng ganteng b***k atau apa ya, cerocos Pia "....." "Cuek banget sih, mentang-mentang ganteng coba jelek gue gibas jg lo, ucap Pia "....." "Ih gue dicuekin beneran, dasar aneh, tutur Pia tapi cowok tersebut tetap diam tidak bersuara "ini pesanannya mbak ucap pelayan tersebut "makasih mbak "awas ya lo kalo ketemu lagi gue gibas lo ucap Pia cewek tersebut pun berlalu dan gue nggak tau dia lagi bicarin apa hehehehe "Mbak saya pesan espresso 1 dan red velvet 1 ya, ucap varen sama mbak kasir " espresso 1 dan red velvet 1, total 175 ribu ya mas, ucap kasir "oke ni mbak sambil menyerahkan uang cash kepada kasir "ditunggu pesanannya ya mas, ucap kasir akhirnya pesanan yang gue tunggu akhirnya datang dan ketika gue lagi cari tempat duduk, gue liat tu cewek siap-siap mau pulang dan gue akhirnya nemuin ide supaya bisa ngomong dengan dia tapi dengan cara yang sungguh kekanak kanakan diluar prediksi gue dan bukan gue banget. bbbbuuubbbrruukkkk Qonita jatuh kesandung kaki seseorang "woi kalo punya kaki tu liat2 dong, ni gue jatuh jadinya, punya otak nggak sih, cerocos Qonita "gue diam aja kan emang gue sengaja, batin Varen" "waduh yang diomongin diam aja, woi lo mau apa sih, mau berantam sini kalo berani, gue hajar juga lo, wajah Qonita merah padam menahan rasa malu dan rasa amarah karna sudah terjatuh dan sekarang dicuekin "sorry" ucap Varen. sebenarnya pengen ngajak ngomong tapi gue sepertinya menikmati omelan dia dan yang ada dalam fikiran gue cuma satu yaitu CANTIK "sorry....sorry...sorry...gue bukan orang inggris gue asli indonesia jadi pake bahasa indonesia kalo ngomong, ucap Qonita "kan gue udah bilang kata sorry, ribet banget deh jadi cewek, tutur Varen. kelihatannya dia mulai marah banget sama gue tapi gimana gue suka liat dia marah, entah kenapa gue hari ini, aneh banget. "dasar ban*sa* lo ya, udah jelas salah malah nggak mau ngaku salah, ucap Qonita "lo mau gue gimana??lo mau berapa duit buat ganti rugi bilang aja nggak usah bertele-tele gini, gue nggak suka dengan cewek yang drama queen eh ujung-ujungnya minta ganti rugi, mending langsung to the point aja deh berapa lo minta, ucap Varen. padahal bukan maksud gue berkata begitu, tapi gue bicara gitu aja liat reaksi dia bagaimana. haduuuhh kacau kacau, kacau deh gue. "ban*sa* lo ya, lo fikir gue minta duit lo dasar se*an, lo yang salah dan lo nggak mau minta maaf dan akui kalo lo salah, makan tuh duit gue nggak butuh duit lo, dan asal lo tau gue bisa bayarin lo sekeluarga kalo gue mau, lo kek nggak diajarin ibu lo ya makanya kelakuan lo begini, kasihan gue sama ibu lo yang udah lahirin lo, ucap Qonita menggebu-gebu "lo keterlaluan banget ya, ini urusan kita dan nggak ada sangkut pautnya dengan ibu gue, paham nggak, mending lo cabut deh, sumpah gue enek liat wajah lo disini, ucap Varen. kan kepancing emosi juga gue jadinya tapi gpp gue senang liat dia ngomel-ngomel begitu, entah perasaan apa yang gue rasakan sekarang tapi ya gue senang aja liat dia marah,, mungkin karena dia cantik kalo lagi marah hehehe "oke, awas aja kalo gue ketemu lo lagi, kusumpahin lo bakal nggak selamat ditangan gue, ngerti lo akhirnya cewek itupun pergi tanpa gue tau sapa namanya tapi tenang aja gue akan dapatin informasi seluruhnya tentang dia, dan gue akan satu sekolah dengan dia. gue menelpon orang kepercayaan gue. "...." "gue ingin lo cari tau siapa cewek yang barusan bersama gue dan urus semua kepindahan sekolah gue dekat dengan cewek tersebut" "...." "lo mau ngebantah perkataan gue??pokoknya besok gue udah harus satu sekolah bareng tu cewek, ngerti, ucap varen" perkara mudah untuk gue dapatin informasi tu cewek, tapi yang paling sulit buat gue nemuin siapa gadis kecil yang gue cari selama ini. Q dimana lo berada ya?? gue pengen ketemu lo dan dekat dengan lo, batin Varen
Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD