Setiap siswa Quon wajib ikut terlibat dan berpartisipasi dalam kegiatan sekolah dan membersihkan lingkungan sekolah.
Salah satu kegiatannya adalah melibatkan siswa untuk menjadi petugas kantin sebagai pembagi makanan di kantin. Kantin Quon sangat besar, terdiri dari tiga lantai, setiap hari ada banyak siswa yang di pilih.
Jika yang membagikan selebriti sekolah, maka antriannya pasti panjang. Panjang pendeknya antrian mereka adalah bukti kepopuleran mereka.
Setelah mengisi nampannya di antrian paling sedikit, Jennie Oclay mencari tempat duduk, gerak-geriknya anggun dan memikat. Sayang sekali wajah cantiknya selalu serius dan acuh tak acuh membuat banyak orang tidak berani menyapanya.
"Adakah orang disini?" Tanya Jennie.
Allysa tidak perlu menoleh untuk tahu bahwa yang berdiri di belakangnya adalah Jennie Oclay "Simpan sopan santun sial*nmu itu, Jennie Oclay" Katanya.
"Kupikir kau akan ikut antrian Barry Clark" Ujar Jennie Oclay sambil meletakkan nampannya dan duduk.
Barry Clark adalah satu pembagi makanan hari ini, dan tentu saja memiliki antrian cewek paling panjang.
"Sudah jelas aku keburu mati kelaparan jika aku mengantri di sana" Ujar Allysa seakan-akan tidak peduli "Tidakkah kau lihat betapa sangarnya cewek-cewek di sana. Bisa-bisa aku keburu adu cakar dengan mereka setelah mendapatkan senyum Barry" Tambahnya.
"Kau begitu yakin bahwa dia akan tersenyum padamu"
Melihat Allysa menatap isi nampannya, Jennie mendekatkan nampan mereka. Jangan liat Allysa yang tubuhnya kecil dan mungil, selera makannya dua kali milik Jennie.
"Tentu saja, salah satu aturan menjadi pembagi makanan adalah tersenyum tiga jari" Jelas Allysa.
"Dari mana kau mendengar aturan bodoh itu?" tanya Jennie curiga.
"Lihat saja nanti ketika kau mendapat tugas"
"Tidakkah menurut kalian Marty Hackett lebih tampan dari pada Barry?" Tanya Liza.
Liza temannya Allysa. Dikatakan burung bulu sama berkumpul bersama. Dan seorang Allysa yang bisa di nobatkan tukang gosip nomor satu tentu saja berkumpul dengan tukang gosip lainnya.
Sedangkan untuk Jennie Oclay, dia hanya memiliki Allysa seorang teman, jadi otomatis dia ikut bergabung dengan kelompok itu.
"Dibandingkan Marty dan Barry, kupikir Hans Becker lebih baik, dia pandai belajar, Kaya, seseorang yang memiliki kualitas dan kemampuan yang baik" Komentar Jennie Oclay.
Allysa menggelengkan kepala dan menyangkal "Jen, Kualitas dan kemampuan baik apa yang kau lihat? Hans Beker memang terlihat seperti lelaki baik-baik, tapi siapa yang tahu b******k macam apa yang tersembunyi dalam seragamnya yang sopan dan rapi. Odelia saja sudah mengklaim dia memiliki sifat buruk yang bahkan lebih buruk dari Al Carrow"
Pamela yang berada di seberang Allysa mendecakkan lidah, seolah tidak setuju lalu mengatakan "Tentu saja dia akan mengatakan itu, dia kan pacar Al Carrow" Dengan nada sarat akan cibiran dan bercampur jejak kesombongan.
Begitulah wanita, mereka akan merasa memiliki semacam prestise jika dapat mengabarkan gosip terbaru dan terpanas.
Mendengar gosip berhubungan dengan topik seputar Al Carrow, cengkraman di sendok Jennie makin kuat. Hingga saat ini dia belum pernah membalas dendamnya kepada cowok serampangan itu.
"Sejak kapan?" Liza, sang ratu gosip, bertanya dengan tidak sabar "Bukankah Al Carrow bersama Lucy. Beberapa waktu lalu mereka merayakan ulang tahun super mewah Al Carrow di Shiner" lanjutnya, ada sedikit rasa iri dalam nada bicaranya.
Shiner adalah sebuah cafe atap mahal yang sering dijadikan tempat kencan siswa Quon High dan sekolah-sekolah didekatnya.
Tidak hanya suasananya yang romantis tapi juga super mahal, berkencan untuk siswa Quon belum lengkap jika belum mengunjungi Shinner, sehingga hanya orang-orang seperti Al Carrow yang akan rela mengeluarkan uang untuk berkencan di sana.
"Lucy pacarnya minggu lalu" jawab Allysa "Al mungkin sudah bosan dengannya"
"Sayang sekali, kupikir Lucy lebih cantik dari Odelia. Kasihan Lucy, dia telah berusaha merayu Al selama setahun tapi tiba-tiba dicuri sahabat baiknya. Padahal dia sudah memposting banyak foto romantis di mobil sports Al dengan sombong"
"Tak tahu malu. Mungkin dia cemburu melihat hadiah yang terus diberikan Al Carrow pada sahabatnya dan juga ingin mencoba diperlakukan romantis oleh Al"
Jennie Oclay sangat tidak menyukai topik itu. Gadis-gadis memuja ketampanan Al Carrow yang mirip superstar dan keluarganya yang kaya raja, bagi Jennie mereka hanya orang cacat mental.
Pengagum dan orang yang dikaguminya sama-sama c*cat mental. Al Carrow sangat terkenal karena dia telah menyebabkan banyak masalah disekolah, pertempuran antar sekolah, perkelahian dengan teman sekelas, gaya pacarannya yang berlebihan hingga bermasalah dengan guru.
Jennie merasa mual dihatinya setiap kali mengingat lelaki itu. Karena dia tidak pernah menyukai anak lelaki tipe nakal. Dia lebih menyukai lelaki dengan pemikiran sedikit dewasa dan stabil.
"Eh, kalian tahu, ngak?" Tanya Serly yang dari tadi telah diam.
Suasana riuh memperdebatkan siapa dan siapa diantara mereka langsung hening, fokus seluruh jiwa dan raga untuk mendengar gibah.
Senikmat itu, heran.
"Mungkin kalian sudah mendengarnya juga" ujarnya. Lalu ia mencondongkan tubuhnya ke depan. "Salah satu cewek di angkatan kita sudah berkencan dengan senior dari kelas IPA. Apakah kalian sudah mendengarnya?" tanyanya.
"Siapa?" Allysa balas bertanya.
"Sherryn"
"Yang mana Sherryn?"
"Kalian mungkin tidak tahu. Dia dari kelasku, setiap hari lagaknya seperti cewek baik-baik. Tapi, belum sebulan dia sudah menggaet senior, entah metode apa yang di gunakannya"
"Betul, kah?" tanya Liza tanpa emosi "Bukankah senior-senior itu pergi ke kelas-kelas sambil tebar pesona. Nanya-nanya katanya mau kenalan. Mungkin dia kenal Sherryn di sana. Atau Senior hanya bercanda"
Sherryn adalah cewek pendiam di angkatan mereka, dia selalu mengunakan kaca mata tebal.
"Tidak. Keduanya pergi bersama. Pagi ini mereka berjalan dari parkiran sambil bergandengan tangan. Apalagi turun dari mobil mewah merahnya, seperti selebriti saja" jelas Pamela "Banyak orang melihatnya, senior itu sampai mengantarnya ke kelas"
"Wah, menyenangkan sekali" ujar Allysa lesu. "Aku juga ingin berkencan dengan senior dan di antar jemput mobil mewah"
"Mungkin tak ada orang lain yang begitu terbuka berkencan seperti mereka" ucap Pemela. "Oh, akan kuceritakan pula bagaimana penampilan Kit, si bintang tidak jadi debut itu, Ia memotong rambutnya pendek sekali, mirip rambut cowok"
"Siapa yang kau katakan mirip cowok?" Tanya Allysa.
"Aku bilang Kit... Kau ini kenapa sih?" Pamella menghentikan ucapannya dengan jengkel.
"Jangan tersinggung Allysa, Pamella tidak mengatakan rambutmu seperti cowok" sahut Liza "Dia bilang Kit, bukan Kau. Kupikir Kit hanya cari sensasi, biar..." Sebelum dia selesai berucap, terdengar pintu kafetaria dibuka dengan keras.
Ia menoleh, namun yang dilihatnya hanya dua cowok menubruk tumpukan nampan kotor di dekat pintu. "Ada yang berkelahi!" teriak seseorang.
Ruangan itu segera dipenuhi dengan bunyi kursi kursi terbalik dan gemerincing mangkuk mangkuk serta pecah belah di meja. Orang-orang berdiri dan berkerumun ke sumber kegaduhan.
Jennie Oclay berjinjit, berusaha melihat siapa yang berkelahi.
"Itu Al Carrow" Allysa berteriak di antara suara anak anak yang bersorak sorai "Ia berkelahi dengan seorang senior"
"Awas!" gadis yang tadi berada di meja sebelah berteriak.
"Anak baru itu memegang pisau!"