Yang Tak Terlihat Oleh Mata Biasa

1598 Words

Sungguh ajaib. Seperti sihir, Zidan terbangun keesokan pagi dengan kondisi yang sangat segar. Qisya dan Emran senang bukan main melihat putra mereka bahkan sempat bermain-main dengan perawat yang sedang membersihkannya. Tak lama, Dokter Ardoni datang memeriksa kondisi Zidan. Ia ikut tersenyum melihat pasien kecilnya tampak seperti tak pernah demam sebelumnya. “Bagaimana kalau kita bicara di ruangan saya, Pak, Bu?” ajaknya. “Baik, Dok.” Qisya dan Emran mengangguk, lalu mengikuti dokter ke ruang kerja di sebelah kamar inap Zidan. “Silakan duduk.” Begitu duduk, Qisya langsung bertanya, “Ada apa ya, Dok?” nada cemasnya kembali muncul. Dokter Ardoni menatap mereka dengan lembut. “Saya perhatikan, Zidan sepertinya belum lancar berbicara, ya?” Qisya mengangguk. “Iya, Dok. Dia pernah demam

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD