"A... Apa??" Seruan kaget menggema di ruang tamu itu. Jawaban Irfan yang singkat tapi mengguncang membuat semua orang tercengang. Mulut Pak Harja dan Rendi terbuka lebar, sementara Bu Harja menutup mulutnya dengan kedua tangan. Semua mata menatap Irfan tanpa berkedip. Jelas saja mereka begitu terkejut. Yang mereka tahu, Melia masih lajang, baru berusia 25 tahun saat menghilang tanpa jejak. Jadi... bagaimana mungkin Melia punya anak? Apa dia menikah? Dengan siapa? Tinggal di mana? Kenapa tidak pernah pulang? Dan yang paling membingungkan—bagaimana Irfan bisa tahu, sementara dia sendiri mengaku belum berhasil menemukan Melia sampai sekarang? Pertanyaan-pertanyaan itu pasti memenuhi benak ketiganya, dan Irfan tahu, sudah waktunya menjelaskan semuanya. "A... Apa yang barusan kamu bilang, N

