Apa Yang Dilihat Emran di Lobi Hotel?

1161 Words

“Aufa...” gumam Emran tiba-tiba, menyebut nama sosok kecil yang sudah lama tidak menampakkan diri padanya. Qisya yang mendengarnya dari seberang telepon pun sontak terkejut. “Apa, Mas? Aufa?” Emran tidak segera menjawab. Ia berdiri, mencoba mengintip kembali ke sudut restoran, menelisik dari sela-sela tamu yang berlalu lalang dan sempat menghalangi pandangannya. Tadi, sekilas ia merasa melihat Aufa melintas. Entahlah jika itu hanya ilusi, tetapi ia begitu yakin. Matanya—terutama mata kirinya—tidak pernah keliru melihat makhluk tak kasatmata. Ia tidak pernah salah menilai arwah. “Mas?” “Astagfirullah. Maaf, Sayang. Mas sampai lupa kalau kita masih berbicara lewat telepon. Barusan Mas seperti melihat Aufa. Dia muncul di restoran, tapi sekarang sudah tidak terlihat lagi.” “Namanya juga a

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD