Prolog

570 Words
Bagi Andien, ibunya merupakan satu-satunya hal berharga yang Andien miliki selain harta kekayaan warisan sang ayah. Andien akan melakukan apa saja agar ibunya selalu bahagia di sisinya. Tidak ada hal yang lebih Andien sukai selain melihat senyum di wajah ibunya, Andien sangat suka ketika ibunya tersenyum bahagia. Mereka hanya tinggal berdua saja semenjak ayah Andien meninggal. Andien memang merupakan anak tunggal dari pasangan Mahardika dan Yuni, bisa dibilang kini Andien merupakan tulang punggung keluarga. Beruntung sang ayah mewariskan harta kekayaan yang berlimpah padanya sehingga Andien dan ibunya tak kesusahan dari segi materi. Sedari dulu Andien harus belajar dengan giat karena ia memang pewaris tunggal, dan kini semua kerja keras Andien membuahkan hasil. Ia berhasil membesarkan perusahaan ayahnya yang memang sudah besar sejak awal, Andien dengan segala kecerdasannya berhasil mengajak investor-investor asing agar mau menginvestasikan dana ke perusahaannya. Perusahaan Mahardika merupakan perusahaan terbesar se-Asia, banyak perusahaan dari luar yang mengincar perusahaan Mahardika. Jelas saja Andien tak bisa asal dalam memilih, Andien memiliki kriteria khusus bagi perusahaan yang ingin bekerjasama dengannya. Itu semua untuk menghindari kecurangan yang terjadi, dunia bisnis begitu luas. Jelas saja harus berhati-hati dalam mengambil langkah, hal itulah yang tengah Andien terapkan. Berhati-hati dalam mengambil langkah agar apa yang didapatkan sesuai dengan apa yang diharapkan. "Ibu ...." Andien menggenggam tangan ibunya membuat wanita paruh baya itu membuka kedua matanya. Tadi, tiba-tiba saja Andien mendapat telepon dari rumahnya kalau ibunya masuk rumah sakit. Andien bahkan membatalkan meeting yang sangat penting karena ia ingin segera bertemu ibunya, Andien sangat takut sekali kalau sampai terjadi sesuatu pada ibunya. Hanya ibunya lah yang Andien miliki di dunia ini, Andien tidak mau kalau sampai ia kehilangan untuk yang kedua kalinya. Pertama ia sudah kehilangan ayahnya, sekarang ia tak mau lagi sampai kehilangan ibu yang paling ia cintai dan sayangi. "A-Andien ...." Wanita paruh baya yang tak lain adalah Yuni–ibu Andien, memanggil putrinya sambil membalas genggaman tangan Andien. "Iya, Bu. Ini Andien," balas Andien. "Kamu itu udah dewasa, umur kamu juga udah kepala tiga. Kamu juga udah sukses, tunggu apalagi? Ibu ingin melihatmu segera menikah, Nak." Andien tak membalas kata-kata ibunya karena ia pun bingung ingin mengatakan apa. Jujur saja, Andien sama sekali belum memiliki rencana untuk menikah. "Ibu ingin sebelum ibu meninggal, ibu ingin melihat kamu menikah. Jadinya ibu akan lebih tenang meninggalkanmu nantinya karena kamu sudah ada yang menjaga," ucap ibunya dengan suara pelan. "Ibu ngomong apa sih? Andien enggak suka sama kata-kata Ibu, Ibu harus sembuh." Andien langsung ketakutan ketika mendengar kata-kata ibunya. "Ibu hanya takut, Nak. Kalau umur ibu tidak lama lagi dan ibu sama sekali belum sempat melihat kamu menikah," ucap Yuni. "Ibu enggak boleh ngomong kayak gitu." Mata Andien berkaca-kaca. "Andien, kamu harus janji, ya, sama Ibu kalau kamu akan segera menikah? Ibu ingin melihat kamu berada di pelaminan dengan orang yang bisa menjaga kamu," ucap ibunya lagi. "A-Andien janji akan bawa calon suami Andien ke sini, tapi Ibu janji, Ibu harus sembuh, ya? Jangan tinggalin Andien." Yuni tersenyum mendengar perkataan putrinya. "Beneran, Nak?" Andien mengangguk, ia langsung memeluk ibunya erat. "Iya, tapi Ibu janji kalau Ibu harus sembuh." 'Sekarang, bagaimana caranya aku mendapatkan calon suami dalam kurun waktu yang singkat seperti ini? Aku sama sekali tak memiliki kenalan pria,' batin Andien merutuki mulutnya yang asal berjanji pada ibunya. *** Hallo semuanya, cerita baru lagi. Yok di tap love dulu sebelum dilanjut, komen juga ya buat jejak dan kalau berkenan bisa follow akun author ya❤️

Great novels start here

Download by scanning the QR code to get countless free stories and daily updated books

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD