Satu ? - Aku Bukan Dia

1235 Words
2018 , Wincanberra - Artinesian Republiksia Kamar Hotel HC Group~ Seorang perempuan muda dengan tubuh yang begitu indah tengah berada di bawah guyuran air hangat dari shower di atasnya. Dia membersihkan setiap inci bagian tubuhnya tanpa terlewatkan sedikit pun. Selesai membersihkan tubuhnya dia mengambil sebuah handuk besar dan mengeringkan tubuhnya. Terlihat tato kupu-kupu hitam di bahu kanannya. Perempuan itu berjalan keluar dari kamar mandi dan mengambil pakaiannya yang berserakan di lantai. Perlahan dia mengenakan kembali pakaiannya dengan rapi. “Kau mau ke mana Lea?” Suara seorang pria terdengar memanggil perempuan itu sebagai Lea. Perempuan bernama Lea itu memiliki nama lengkap Andrea Zoe Adler. Dia baru berusia 23 tahun dan merupakan Direktur pemasaran dan strategi HC Group yang sangat terkenal itu. Baik pria maupun wanita tertarik dengan kehidupan Lea yang penuh misteri. Dia tidak pernah menunjukkan keluarganya. Dia lebih sering tinggal dari satu hotel ke hotel lainnya ataupun tidur di ruang istirahat HC Group. Bahkan dia memiliki sebuah ruangan khusus dd kantor HC Group untuk menyimpan semua pakaian dan barang-barangnya di sana. Banyak kabar miring yang mengatakan Lea adalah wanita penghibur dan hanya direktur palsu di perusahaan itu. Tapi banyak juga yang tidak percaya saat melihat kinerja Lea memajukan bisnis HC Group yang dulunya hanya sebuah rumah kecil yang mengelola beberapa taxi. Kabar tentang Lea yang merupakan seorang wanita penghibur itu tidak sepenuhnya salah. Di perusahaannya dan dunia bisnis yang penuh intrik dan kotor tau siapa Lea. Lea adalah ujung tombak HC Group. Dia cerdas dan mampu membuat HC Group berkembang pesat hanya dalam waktu beberapa tahun. Lea merupakan ‘perempuan hadiah’ bagi para investor terpilih. Bisa menyentuh Lea tentu menjadi kebanggaan tersendiri bagi kaum p****************g itu. “Pulang. Kita akhiri semua ini. Aku tidak membutuhkan mu lagi” Ucap Lea dengan datar. Lea tampak membuka pintu kamar itu. Belum sempat dia keluar dari sana, pria yang merupakan investor lama HC Group memakinya dengan kasar. “Dasar p*****r murahan! Kau sudah mendapatkan semua yang aku berikan dan kau malah membuangku?!” Pria itu langsung bangkit dan menarik Lea kembali masuk ke dalam kamar. Pintu yang tadinya terbuka lebar kini menutup namun tak rapat. Lea tidak terkejut. Reaksi pria seperti orang di hadapannya itu sudah biasa dia temui. Tak ada satu pun yang rela Lea mencampakkan mereka setelah HC mendapatkan apa yang mereka inginkan dari investor-investor itu. “Sejak awal kita hanya berhubungan karena bisnis. Dan Presiden mengatakan padaku kalau kontrak kerja sama HC dengan perusahaan mu sudah selesai. Jadi kita tidak ada urusan lagi” Ucap Lea dengan tenang. “Sialan! Kalian sudah mendapat banyak keuntungan dariku! Karena aku sedang kesulitan keuangan kalian malah membuangku!” Pria itu tiba-tiba mencekik leher Lea. Lea yang di serang mendadak cukup kebingungan. Mata pria itu tampak berbeda. Lea bisa melihat pria itu dalam pengaruh obat-obatan. Dengan kemampuan bela dirinya, Lea menendang perut pria itu hingga jatuh tersungkur. Lea segera mengambil nafas dalam-dalam saat pria itu menahan sakit pada perutnya akibat tendangan Lea. “Lebih baik kau pergi dari sini secara baik-baik sebelum kau mati di tanganku. Aku masih cukup berbelas kasihan padamu!” Ucap Lea lalu berjalan keluar. Tanpa Lea sadari pria itu menyimpan sebilah pisau dan hendak menusuk Lea dari belakang. “AWAS!!!” Seorang pria muda berpakaian petugas kebersihan menarik Lea dan menahan serangan pria gila itu. Meskipun tak tertusuk dalam, pria muda itu mengalami luka goresan yang cukup panjang pada lengannya hingga mengucurkan d4r4h. Lea terkejut dan langsung menatap pemuda itu “Calvin??” Pemuda bernama Calvin itu juga terkejut melihat Lea. “Andrea??” Belum sempat mereka berbicara, Lea sadar investor gila itu akan kembali menyerang. Lea langsung menendang dan memukulinya hingga pingsan. Calvin atau yang sering di panggil Cal, melihat Lea begitu kuat menghadapi seorang pria tentu sangat terkejut. Lea yang dia kenal dahulu sangat lemah dan penakut. Namun perempuan di hadapannya ini malah sangat kuat dan mengerikan. Beberapa orang berpakaian hitam tampak bergegas berdatangan membantu Lea. “Kalian terlambat” Ucap Lea kesal. “Maafkan kami” Ucap salah satu di antara mereka. “Bereskan dia. Sepertinya dia mengonsumsi narkotika” Ucap Lea pada orang-orang itu. “Baik Direktur” Ucap pria-pria itu. Lea berjalan mendekati Cal dan mengulurkan tangannya. “Naik” ucap Lea. Cal yang sadar dia masih terduduk itu langsung menerima uluran tangan Lea dan bangkit. “Kau tidak apa-apa Andrea?” Tanya Cal khawatir. “Sebelum mengkhawatirkan ku pikirkan kau sendiri” Ucap Lea lalu menarik Cal menuju salah satu ruangan di hotel milik HC Group. Lea membawa Cal masuk ke sebuah ruangan yang penuh kotak obat dan membersihkan luka pada lengan Cal. “Pergilah ke dokter setelah ini” Ucap Lea setelah selesai membersihkan luka Cal. “Kau kerja di sini?” Tanya Cal. “Hm” Lea hanya menjawab dengan deheman singkat. Cal yang melihat Lea sangat berubah tentu masih syok dan tidak percaya. Dia melihat beberapa luka goresan di punggung tangan Lea juga bekas cup4ng-an di leher Lea. “Andrea, Kau-“ “Diam! Jangan pernah mengatakan kau mengenali ku. Aku bukan Andrea!” Ucap Lea dengan tegas. Cal terkejut. Dia tidak menyangka Lea akan sedingin itu. Lea meninggalkan Cal begitu saja di ruangan obat dan segera keluar dari hotel milik HC Group. Melihat Lea yang berubah membuat Cal sedikit bersedih. Cal yang senang bisa bertemu teman lamanya namun sang teman seolah tak ingin mengenalnya. Dan Cal yakin itu karena posisi Cal yang hanya seorang house keeping sedangkan dari yang Cal dengar Lea itu di panggil Direktur. Tentu mereka kini sangat berbeda strata. Cal hanya mampu menyentuh gelang masa kecilnya dengan Lea. Dia selalu memakai gelang tali berwarna itu ke mana pun dia pergi. “Kau baik-baik saja bukan Andrea?” Gumam Cal. . . Di dalam mobil Lea tampak menatap kosong jalanan. Dia melajukan mobil menuju kantor HC Group. Lea memilih tidur di sana malam ini. Semua security yang berjaga menghormat pada Lea. Lea merupakan kesayangan presiden HC Group, tentu mereka tak akan berani kurang ajar pada Lea. Lea menaiki lift dan masuk ke ruang istirahat karyawan. Dia merebahkan dirinya di sana. Tangannya menyentuh kalung panjang yang dia pakai. Terlihat seuntai tali berwarna yang di sambung pada kalungnya. Tali yang berwarna sama dengan milik Cal. Tali gelang persahabatan mereka. “Sesulit itu kah kehidupan mu? Tapi kau akan semakin sulit dan jijik jika tau siapa aku sekarang” Gumam Lea yang tak sadar meneteskan air matanya. Kenangan masa kecilnya bersama Cal begitu jelas. Masa kanak-kanak yang sangat membahagiakan bagi Lea. Cal yang selalu menjaga dan melindunginya dulu. Mereka hanya terpaut dua tahun. Cal yang selalu menyayangi Lea dengan sepenuh hati. “Ini aku ada buat prakarya di sekolah. 1 untuk mu. 1 untuk ku. Aku janji akan melindungi mu hingga dewasa nanti” Ucap Cal kecil. “Janji? Aku takut orang-orang itu malah memukuli dan mem-bully ku lagi” Ucap Lea kecil kala itu. “Tentu. Janji. Kau akan menikah dengan ku. Maka aku akan melindungimu sampai kita tua bersama” Ucap Cal sambil mengaitkan kelingkingnya dengan kelingking Lea. Masa kecil yang indah itu tidak bertahan lama setelah Ayah Lea meninggal dunia. Dunianya pun mulai berubah karena sang Ibu membawanya pergi dari rumah lama mereka ke tempat antah berantah di kota kecil bagian selatan Negara Artinesian Republiksia itu. Cal dan Lea terpisah. Mereka tak bisa lagi bertemu ataupun berbagi kabar. Lea juga tidak pernah masuk ke sekolahnya lagi. Dia menjalani hari baru di tempat baru dan penuh kesakitan. Next ep 2 ?
Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD