Skincare

1808 Words

Setelah lelah terus berkeliling di mall, Clarissa memutuskan untuk pulang. Hari juga sudah petang, namun hingga dua jam kepulangannya Adit masih belum juga memunculkan batang hidungnya. Clarissa mondar-mandir di dalam kamar sembari menggenggam ponsel keluaran tahun lalu itu. "Kenapa nggak diangkat si?" Pikirannya bertambah kalang kabut saat si pengasuh juga meninggalkan rumah sejam lalu. "Jangan-jangan?" Kembali dia telfon nomor suaminya, yang aktif, namun seperti sengaja tak mengangkat, tak mengerti saja kalau istrinya di rumah ketar-ketir. "Ih, nyebelin banget si!" Clarissa tak sedikit percaya kalau apa yang telah Sabrina peringatkan, juga kekhawatirannya selama ini menjadi nyata. Namun, bukti maupun prasangkanya semakin kuat. Terdengar suara mobil di bawah, buru-buru Clarissa berla

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD