Dewi yang terusir

1016 Words

Entah apa yang mesti Clarissa umpatkan, tangannya membekap mulut itu sendiri, di depan layar penampakan suaminya tengah duduk dengan Dewi membuat matanya panas, pun hatinya yang mencelos. Lidahnya seolah kelu, tak bisa berkata-kata. Ternyata pagi ini prasangkanya benar, memang ada urusan apa suaminya dengan si pengasuh jika harus duduk berdua di malam hari pula itu? Sabrina mengelus puncak kepala Clarissa pelan, memandangi pundak yang bergetar menahan isak. "Keluarin aja, nanti kalau ditahan kamu yang sakit sendiri." Dan benar, kini Clarissa meraung-raung dengan sesak. Hancurnya perasaan Clarissa tak dapat digambarkan dengan suasana buruk apapun. Saat cinta yang dia kira abadi kini menelan dusta. "Aku salah apa ya, Sab?" Yang ditanya enggan menjawab, tapi tangannya tak berhenti menge

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD