"Nggak perlu ngomong, aku udah denger sendiri." Clarissa berucap setelah Tamara pergi. "Itu artinya kamu masak sendiri, kan?"
Adit terbelalak. "Clar!"
"Habis kamu malah nggak belain aku," kata Clarissa merajuk.
Pria itu mendekap tubuh yang sudah tersulap langsing itu dengan erat. "Pokoknya kalau sama ibu kita iya-in aja."
"Hah, jadi kamu cuma--"
"Hm, yang penting ibu tenang, nggak banyak pikiran." Adit melepas rengkuhan itu lantas mencubit pelan pipi sang anak. "Yuk makan malam di luar, kamu siap-siap!"
Clarissa melotot senang, segera mempersiapkan diri dengan anggun sebelum Adit merubah pikirannya. "Ayo berangkat!"
"Cepat banget," canda Adit heran.
Clarissa mengedikan bahu acuh seraya memasuki mobil. Tak lupa gendongan bayi tersampir di pundak kanannya. Berjalan beriringan, yang t
