22. Cukup, Dilara!

1011 Words

"Kau mau, tapi aku tidak." tolak Serkan tegas. Sekeras apa pun usaha Dilara membujuk, ia tidak akan goyah. Sekali ia bilang tidak, maka tetap tidak dan tidak akan pernah bisa diganggu gugat. Apalagi, gadis itu sudah menginjak-injak harga dirinya dan keluarganya. "Mas, aku mohon!" Dilara meraih tangan Serkan dengan raut memelas. "Sekali tidak, tetap tidak." Serkan menghempaskan tangan Dilara dan meniup-niup tangannya seolah ada debu yang menempel, "Oh iya, panggil aku papa. Jangan sampai istriku mendengar kau memanggilku dengan sebutan, Mas," imbuhnya mengingatkan. Ia takut Guzel akan salah paham. Kenapa sejak awal Dilara tidak bisa memahami sikap dan kata-katanya? Padahal, orang bodoh pun akan dengan sangat cepat mengerti. Sebenarnya bukan tidak mengerti, tetapi gadis itu berpura-pura

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD