"Ge-Gerrald...." cicit Clarista tergeragap. Setelah sempat kembali dilanda syok, akhirnya ia pun bisa bersuara lagi meskipun sedikit gagap seperti barusan. Si pengangkut yang tak lain adalah Gerrald pun kini menatap tajam sekaligus mengunci tatapan sang gadis agar tidak terlepas. Sepertinya, cowok itu pun sedang berusaha untuk memberitahu si gadis bahwa dirinya teramat tak menyangka bahwa mahasiswi baru yang diberitakan pindahan dari luar negeri itu ternyata adalah dirinya. Akan tetapi, tampaknya Clarista tidak peka dengan sorot tatapan yang Gerrald tunjukkan. Malah, gadis itu pun masih sibuk dengan rasa kagetnya yang tak kepalang. "Kenapa kamu megap-megap gitu, hem? Kaget liat aku ada di sini? Atau, kamu lagi berusaha buat bilang sesuatu tapi kamu susah buat ungkapinnya?" lontar Gerr