Seventeen

1572 Words

"Tahan...!" Yunia tidak bisa menurut, ia mencoba bangkit untuk melarang jari-jemari Dony menari di daerah pangkal pahanya Nafasnya terengah, karna justru Dony menarik jarinya saat melihat Yunia berusaha bangun. Yunia jadi terlonggo karna rasa nikmatnya juga hilang bersamaan rasa perih saat Dony mencabut jarinya Terasa ada yang kurang, tetapi apa. Apa mereka hanya akan sampai sini. Seakan tahu pertanyaan yang timbul di benak Yunia, Dony membelai pipi Yunia dengan gerakkan melambat, wajahnya perlahan mendekat ke telinga si gadis. Aura nafasnya bahkan terasa di belakang leher Yunia. membuat Yunia terbuai lagi dan lagi "Kita akan lanjutkan pertualangan kita dengan seijin kamu, Baby" bisikkan lembut mengandung racun Dony utarakan di samping telinga Yunia. Mungkin ia akan menyesali keputusa

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD