Nineteen

1580 Words

"Nanti aku cari sarapan sendiri, Kak. Kamu pergi ajah!" Tak bisa di bohongi, terasa kalau Yunia sedang menjaga jarak dengannya. "Ya udah aku pergi," balas Dony hambar. Dari kejauhan ia terus melirik Ke Yunia dengan perasaan bersalah. Ia memahami seharusnya jika ia tidak ingin Yunia terluka begitu dalam. Tak perlulah ia memulai kisah rumit itu. Kini, Dony hanya perlu memantapkan hati untuk bertanggung jawab layaknya pria sejati *** Dony sampai di rumahnya, walau sudah sedekat ini. Ia justru ragu untuk masuk. Rasanya sangat takut membayangkan reaksi ayahnya kembali. Namun setelah apa yang ia lalui di jalan selama berminggu-minggu itu. Dony berniat menurunkan ego sedikit saja, sekedar mengatakan maaf ke ayahnya. Tadinya Dony benci karna Roland selalu sibuk bekerja, tapi sewaktu ia terjun

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD