Usai menyelesaikannya makannya, Faisya diminta oleh Bunda Aira ke kamarnya sendiri untuk istirahat. Faisya tak menolak karena sejujurnya ia pun butuh istirahat, gadis itu langsung merebahkan tubuhnya di atas ranjangnya sambil menatap langit-langit kamarnya. Suasana kamarnya tidak pernah berubah, padahal sudah ia tinggalkan selama berbulan-bulan. Kamarnya nampak begitu rapi dan juga bersih, Faisya yakin sekali kalau bundanya lah yang rajin membersihkan kamarnya. Sepertinya nanti ia harus mengucapkan terima kasih pada bundanya yang baik hati itu, selalu saja tahu apa yang ia butuhkan dan ia sukai. Bundanya tak pernah mengeluhkan meskipun terkadang ia suka sekali membangkang dan bahkan tidak mau membantu. Ia berguling-guling, menikmati empuknya kasur yang sudah lama tak ia tempati ini. Suda

