Camelia, menyebut namanya di dalam hati saja sudah berhasil membuat jantung Gama berdetak di atas normal.
Dia bukan seorang perempuan cantik, namun dia cukup manis dengan lesung pipi yang ia miliki di kedua pipinya. Rambutnya ikal panjang, mata dengan bulu mata lentik selalu berhasil membuat Gama terpesona lagi dan lagi. Dia adalah cinta pertama Gama.
Mereka tidak sengaja bertemu di bandara saat Gama baru pulang ke Indonesia. Kala itu Gama menunggu jemputan, tapi orang suruhan papanya tak kunjung datang.
Seraya duduk di kursi waiting chair, Gama tak sengaja melihat seorang perempuan yang seumuran dengannya kala itu tengah menunduk seraya mengambil beberapa barangnya yang terjatuh. Karena tidak ada yang menolongnya, Gama dengan baik hati menghampirinya dan membantu perempuan itu.
“T
