“Gimana, Lun?” tanya Feby saat Luna kembali memasuki kamar sahabatnya. “Tiba tiba ngamuk, Feb. Suruh pulang. Katanya juga gara gara Luna nggak izin main ke rumah kamu. Om Gama nggak jadi lembur.” Jelas Luna. “Jadi pulang sekarang kamu?” tanya Feby. “Iya, bentar lagi Om Gama jemput.” Luna memasukkan barangnya ke dalam tas. Membereskan semua yang berantakan karena ia keluarkan. “Nyebelin banget pokoknya.” Gerutu Luna. “Ya kamu nggak izin, Lun. Harusnya izin dulu kayak biasanya. Jadi Om Gama nggak khawatir.” “Lagian ya, Feb. Om Gama kalau ke mana mana juga nggak pernah izin tuh sama Luna. Pasti Luna dulu yang tanya dia mau ke mana. Terus ke mana aja. Egois banget. Terus mana Luna tahu Om Gama nggak jadi lembur? Dia aja nggak bilang. Heran.” “Udah jangan bertengkar, Lun. Nurut aja

