Keesokan harinya saat pulang kuliah, Luna ditelepon Gama seperti biasa untuk dijemput. Jika Gama menelepon, berarti Gama ada waktu luang. Hal itu membuat Luna bingung bagaimana mencari alasan. Tidak mungkin Gama akan mengizinkan jika ia jujur. Masalahnya Luna akan bertemu dengan laki laki lain, sekali pun dia adalah idola Luna dan mereka jelas berada di dunia yang berbeda. Luna dan Anrez. “Halo, Lun. Udah selesai kelasnya?” tanya Gama. “Baru aja selesai, Om.” “Saya jemput ya?” “Hah? Enggak usah. Luna ada rencana keluar bareng temen ke mall. Sama sekalian makan malam. Om Gama lembur?” “Kebetulan hari ini nggak lembur. Paling pulang jam delapan. Mau cek kerjaan di kantor cabang sebentar.” “Oh ya udah. Om Gama makan diluar aja. Nanti sampe rumah Luna bawain camilan.” “Oke kalo gi

