⚠️Warning 18+ “Jawab. Om Gama punya Luna.” “Ya, saya punya kamu.” Senyum terukir di bibir Luna. Gadis itu menciumi wajah Gama. Dari kening, bibir, sampai pipi tak luput ia kecupi. Bukannya nafsu, Gama malah geli sendiri. Ia tertawa karena Luna seperti bocah SD yang menciumi papa mereka saat merayu. “Om Gama punya Luna. Semuanya yang ada dalam diri Om Gama itu punya Luna. Paham, Om?” “Paham princess.” “Bibir Om Gama punya siapa?” tanya Luna dengan gaya sok angkuh yang jatuhnya malah menggemaskan di mata Gama. Seperti tengah merajuk. “Punya Luna.” “Mata Om Gama?” “Punya Luna.” “Hidung, alis, rambut, tangan, leher, d**a, kaki, jari, semuanya punya siapa?” “Punya Luna juga.” “Siapa Luna?” “Istri saya.” “Luna cantik atau enggak?” “Cantik banget.” “Terus ...,” Luna menggant

