Setelah menghapus air matanya, Luna sudah tidak ada niatan melanjutkan belanja lagi. Mood-nya hancur lebur. Gama merusak mood Luna yang hancur lalu semakin merusaknya. Gama sudah membuat Luna lagi lagi merasakan sakit itu.
Setelah membayar, Luna pergi membawa banyak belanjaannya sendiri dengan perasaan sedih. Ya, siapa yang tidak sedih ditinggalkan suaminya sendiri? Siapa yang tidak sakit hati suami sendiri meninggalkannya begitu saja tanpa sepatah kata pun? Bahkan saat tahu air mata istrinya sudah mengambang di pelupuk mata. Gama sejahat itu kepada Luna.
Apa mencintai segini buruknya? Atau jika Luna ganti pertanyaannya, apa mencintai sesakit ini? Kenapa bisa? Bukankah cinta itu indah? Kenapa bisa sakit? Batin Luna bertanya tanya.
Ah! Luna baru sadar. Yang mencintai di sini hanya Lun
