✉ 29 || Titania Raya

1079 Words

s**l, kami gagal mencocokkan jejak sepatu. Padahal itu bukan lah hal yang terlampau sulit untuk dilakukan. Kami semula ingin nekat tidak mengembalikan sepatu itu, tapi setelah dipikir-pikir risikonya justru akan makin besar. Ke depannya, si Tasya akan makin hati-hati. Kalau Tasya sudah makin hati-hati, maka langkahku dan teman-temanku akan makin sulit saja. Ah sudah lah, memang belum saatnya kami mengetahui kebenaran jejak sepatu. Jadi kami memutuskan kembali ke markas. Sesampainya di markas, aku, Riga, dan Vienna disambut oleh Kak Langit yang kelihatan antusias dengan sesuatu. Apaan, tuh? "Lo ngapain senyum-senyum gitu, Kak?" Riga melontarkan pertanyaan yang juga mewakili rasa penasaranku. Kak Langit menoleh dan meminta kami yang baru datang ini untuk duduk di hadapannya. Dia pun ber

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD