Baru saja hendak meraih gagang pintu, lebih dulu pintu terbuka dari arah dalam. Terlihat sang mama berdiri di depan pintu. "Mama belum tidur?" "Gimana mau mau tidur saat anak mama belum pulang? Bilang kalau kejebak di jalan dalam cuaca ekstrim? Ya pasti mama khawatir sama anak perempuan mama satu-satunya ini. Papanya kamu juga nungguin, tapi dia ketiduran duluan." Ratu tersenyum. "Tapi aku kan enggak sendirian, Ma." Harus Ratu akui jika Aditya yang mengantarkannya pulang itu berjasa untuknya. Kalau tidak, Ratu pasti ketakutan sendirian yang tak tahu harus bagaimana. "Oh iya, mana abang dari temanmu itu? Nggak disuruh mampir sebentar? Mama pengen ucapin terima kasih karena udah nganterin pulang anak cantik mama dengan selamat." Zee memajukan kepalanya mengedarkan pandangan ke arah luar

