Bendera Perang : Kau yang Memulai

1270 Words

"Naya!" seru Arsen begitu melihat adiknya datang bersama dengan Rey. Sudah cukup lama dia menunggu kedatangan keduanya, bahkan jam makan malam pun sudah lewat. Apakah Rey membuat adiknya bekerja lebih ekstra? Memikirkannya saja, membuat dia menjadi marah. Hingga keningnya mengernyit saat melihat ekspresi tidak bersemangat di wajah Naya, dan begitu keduanya ada di hadapannya, Arsen menatap Rey dengan penuh selidik. "Rey, kau apakan lagi adikku?" "Apa? Kenapa kau selalu menyalahkanku? Aku justru yang menyelamatkan adikmu," decak Rey malas sembari berjalan dan duduk di sofa tepat di hadapan Arsen. Mengambil segelas coffee yang tersedia entah milik siapa. Sementara Naya duduk di sebelah kakaknya dan memeluk tubuh Arsen dengan erat. Padahal Rey sudah berharap kalau Naya akan duduk di sampingny

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD