"Kamu kenapa sih, Sayang? Itu makanan cuma dipelototin," komentar Indah ketika putranya sama sekali tidak menyentuh makanan yang tersaji di atas meja. "Aku gak lapar, Ma. Aku pulang aja," sahut Zayn sambil bangkit berdiri. "Eh, tunggu dulu!" Indah menahan tangan sang anak. "Apa lagi, Mama? Aku 'kan belum lapar. masa mau dijejelin?!'' "Duduk dulu." Indah menarik tangan putranya agar kembali duduk di kursi makan. "Kamu kenapa? Sejak sampai di rumah, kamu diem aja. Bengong terus. Apa ada masalah di kantor?" Zayn menggeleng. "Mikirin soal Farah yang mau nikah?" "Enggak, Mama!" sangkal Zayn, "ngapain aku mikirin dia?" "Lalu? Mikirin perempuan lain?" Zayn Diam. Kedua bola mata Indah membulat. "Kamu udah punya calon? Kenapa gak cerita sama mama? Siapa dia?" cecarnya dengan rasa penasar

