Home Sweet Home

2533 Words

Junior menatap rumah putih lantai tiga bergaya klasik yunani maha besar itu datar. Membuka pintunya, Junior disambut oleh para pelayan. Tanpa menyapa orang rumah yang tidak kelihatan batang hidungnya sama sekali itu, Junior langsung naik begitu saja ke lantai dua. Niatnya mau langsung rebahan di kamarnya. Akan tetapi, tiba-tiba terdengar suara rendah yang begitu familiar, membuat langkahnya terhenti di tengah undakan tangga. "Jo." Itu Papi, saat Junior menoleh. Pria bertubuh tinggi bugar itu menatapnya datar dari tempatnya berdiri sekarang. "Kamu tidak menyapa?" Junior langsung menegapkan badan lalu membungkuk memberi penghormatan. "Selamat siang, Pi." Wah, aura papinya menyala sekali. Junior jadi deg-degan. Papi menghela napas. "Kemari." Junior sigap menuruni anak tangga dan m

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD