28. KENYATAAN

2418 Words

Sesuai dengan janjinya, Nadine kini tengah berada di rumah Lily. Jam sepuluh pagi gadis itu sudah berada di sana dengan membawa buah tangan berupa beberapa jenis buah. Tidak henti-hentinya gadis itu menatap takjub pada kemewahan rumah ayah tiri dari Lily. Tidak terbayangkan kalau selama ini Lily hidup bergelimang kemewahan. “Gilá, lo tinggal di rumah apa istana sih?” gumam Nadine heran. “Kalau gue jadi lo, mungkin nggak akan keluar rumah karena tempat ini nyaman banget.” “Jangan berlebih, ini bukan punya gue.” Lily meletakkan minuman dingin untuk Nadine. “Lo mau tinggal di sini?” “Maulah, siapa yang nggak mau.” “Tapi siap-siap kesepian. Rumah ini besar dan mewah tapi penghuninya pada sibuk.” “Masa sih?” Tanya Nadine setengah berbisik. “Nyokap lo kan orang rumahan.” Lily menggeleng. “

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD